Astronot India, Kembali Membuktikan Kata-Kata NEIL AMSTRONG Tentang Kota Bercahaya
24 November 2011, 21:03, dibaca 47858 kali
Sebuah pesan pendek tersebar tentang kabar masuk Islamnya Sunita Williams, astronot wanita India pertama yang pergi ke bulan
pada 2 Juli 2007 lalu. Berita menghebohkan ini bukanlah yang pertama,
sebelumnya astronot asal Amerika Serikat Neil Armstrong juga menyatakan
dirinya masuk Islam sekembali dari bulan. Apakah ini berita bohong? Yang
jelas pihak NON MUSLIM sangat tidak suka dengan pemberitaan ini. Lalu
disebarlah kabar, bahwa ini berita bohong.
Perlu
diketahui, Sunita Williams adalah seorang astronot kelahiran Ohio, 19
September 1965 dari orang tua berketurunan India-Slovenia. Menikah
dengan Michael J. William, seorang Polisi Federal di Oregon, USA.
Sebagai astronot pertama India, dia memegang rekor perjalanan luar
angkasa untuk wanita: berada diluar angkasa terlama (195 hari), dan
berjalan diluar angkasa (29 jam, 17 menit).
Dalam
perjalanannya ke bulan, Sunita William melihat fenomena yang aneh saat
pandangannya menuju ke bumi. Ketika bagian bumi lainnya nampak gelap,
ternyata ada sebagian kecil bumi yang nampak terang yaitu MAKKAH dan MADINAH.
Sunita
mengatakan, dari atas seluruh permukaan bumi diselimuti kegelapan,
namun betapa terkejutnya ketika dengan bantuan teleskop, ada dua tempat
yang sangat berbeda, yaitu Makkah dan Madinah. Kedua tempat itu nampak
terang dibandingkan dengan tempat-tempat lainnya dibelahan bumi. Masya Allah, Laa Quwwata Illa Billaah.
Selain
itu, fenomena lain yang ditangkapnya adalah saat gelombang suara dari
bumi tidak mampu merambah luar angkasa, dia ternyata bisa menangkap
suara Adzan. Apakah ini suatu keanehan, atau merupakan suatu jalan dari
Allah untuk menunjukkan sisi-sisi kebenaran kepada sang Astronot?
Dikabarkan setelah peristiwa ini, Sunita Williams memeluk agama Islam.
Beberapa
tahun yang lampau, sekitar tahun 1970, Neil Amstrong pernah mengalami
hal serupa saat mendaratkan kakinya di bulan. Dikabarkan saat itu dia
mendengar sebuah suara yang dikemudian hari ia mengenalinya sebagai
SUARA ADZAN
Tepatnya
saat Neil diundang seminar di Universitas Kairo, Mesir. Di saat dia
menyampaikan makalahnya, saat adzan berkumandang menunjukkan waktu
shalat, moderator menghentikan presentasinya untuk mendengarkan adzan.
Dan Neil berseru, “Ini dia suara yang pertama kali aku dengar saat
mendarat di bulan.”
Setelah
itu, Neil Amstrong menemui salah satu profesor di universitas itu. Dia
ingin tahu banyak tentang Islam. Dan tidak lama setelah itu, dia pun
menjadi muallaf. Pemberitaan masuk Islamnya Neil Armstrong dan Sunita
William belakangan menjadi polemik di masyarakat.
Tetapi
bagi kita umat muslim, tidak perlu seorang Neil Armstrong untuk
meyakinkan diri kita bahwa agama Islam adalah benar. Jika kita yakin
berada di agama yang lurus, maka yakinlah bahwa hal itu benar. Kita
tidak perlu menggunakan nama besar Neil Armstrong untuk membenarkan
agama kita. Percayalah, nama MUHAMMAD SAW sudah cukup besar buat kita
dan dunia. Terlepas benar atau tidaknya Sunita William atau Neil
Armstrong masuk Islam sepulang dari bulan, kita berharap Allah Swt
memberi hidayah kepadanya.
Bagaimanapun
juga para missionaris (NON MUSLIM) sangat tidak suka dengan pemberitaan
ini. Padahal jika Allah menghendaki, ihwal terdengarnya suara azan di
bulan, bukanlah suatu hal yang mustahil. Bisa saja terjadi. Dan Media
Barat selamanya tidak akan pernah memberitakan hal-hal yang dianggap
bisa "MENGGUNCANGKAN UMATNYA", bukan hanya di AS, tapi juga seluruh
dunia.
Dan
sekali lagi sejarah membuktikan bahwa sekalipun Islam dituduh sebagai
"agama orang bodoh", "agama kampungan", "agama rendahan", "agama orang
miskin", atau apapun tuduhannya, tetap saja orang yang
berbondong-bondong mengikutinya merupakan mayoritas orang-orang cerdas,
orang yang tidak sekedar BERAKAL tetapi juga MEMPERGUNAKAN AKALNYA. Subhanallah, walhamdu lillah, wa la ilaha illallah, wallahu akbar.
No comments:
Post a Comment