Budaya dan Tradisi Bali
Bali banyak memiliki warisan budaya dan tradisi
yang unik, yang masih dipegang teguh oleh masyarakat ataupun generasi
penerusnya. Ini membuat roh Bali semakin kuat di mata wisatawan untuk
ingin mengetahui budaya-budaya unik yang masih dijaga keletariannya dan
menjadikan Bali sebagai tempat wisata yang tidak terlupakan, nilai
budaya yang religius, historis dan geografis yang menarik. Budaya dan
tradisi ini memang susah dipisahkan dengan keyakinan penduduk setempat,
pernah suatu saat, suatu tradisi yang rencananya tidak dilanjutkan lagi
dengan suatu pertimbangan adat, tapi ada saja ciri-ciri alam tertentu
yang mengindikasikan bahwa tradisa ataupun budaya tersebut tidak bisa
dihentikan.
Ada beberapa budaya dan tradisi unik masarakat Bali, yang masih terjaga kelestariannya sampai saat ini, tradisi tersebut antar lain: Pemakaman di Trunyan, Mekotek, Omed-omedan, Perang Pandan, Gebug Ende, Subak, Megibung, Ngaben, Nyepi dan banyak lagi yang lainnya, informasi mengenai tradisi unik bisa di lihat di sini . Kemajuan Ilmu dan teknologi pada saat ini tidak membuat lantas tradisi tersebut tergeser, namun yang pasti sedikit tidaknya tentu ada pengaruhnya dengan batas toleransi.
Tapi menurut Nyoman Gunarsa, salah seorang maestro seni lukis Bali, berpendapat bahwa masyarakat Bali secara perlahan mulai mengalami kemerosotan budaya yang antara lain terlihat dari konsep pengembangan arsitekturnya. Kata beliau terbukti banyak muncul bangunan minimalis yang mengabaikan arsitektur Bali, selain mengabaikan arsitektur Bali pada bangunan rumah, juga pada bangunan tempat ibadah (pura) terjadi pergeseran budaya. Banyak pura yang direhab atau direnovasi, namun menghilangkan bahan-bahan asli yang memiliki nilai sejarah ratusan tahun, seperti batu bata dan batu padas, ternyata bahan lama dibuang dan diganti dengan material yang baru, sehingga menghilangkan nilai sejarah, kata beliau labi, artinya melupakan makna kerja keras dan spiritual saat leluhurnya membangun bangunan tersebut.
Ada beberapa budaya dan tradisi unik masarakat Bali, yang masih terjaga kelestariannya sampai saat ini, tradisi tersebut antar lain: Pemakaman di Trunyan, Mekotek, Omed-omedan, Perang Pandan, Gebug Ende, Subak, Megibung, Ngaben, Nyepi dan banyak lagi yang lainnya, informasi mengenai tradisi unik bisa di lihat di sini . Kemajuan Ilmu dan teknologi pada saat ini tidak membuat lantas tradisi tersebut tergeser, namun yang pasti sedikit tidaknya tentu ada pengaruhnya dengan batas toleransi.
Tapi menurut Nyoman Gunarsa, salah seorang maestro seni lukis Bali, berpendapat bahwa masyarakat Bali secara perlahan mulai mengalami kemerosotan budaya yang antara lain terlihat dari konsep pengembangan arsitekturnya. Kata beliau terbukti banyak muncul bangunan minimalis yang mengabaikan arsitektur Bali, selain mengabaikan arsitektur Bali pada bangunan rumah, juga pada bangunan tempat ibadah (pura) terjadi pergeseran budaya. Banyak pura yang direhab atau direnovasi, namun menghilangkan bahan-bahan asli yang memiliki nilai sejarah ratusan tahun, seperti batu bata dan batu padas, ternyata bahan lama dibuang dan diganti dengan material yang baru, sehingga menghilangkan nilai sejarah, kata beliau labi, artinya melupakan makna kerja keras dan spiritual saat leluhurnya membangun bangunan tersebut.
No comments:
Post a Comment