Kisah Nabi Isa Putera Maryam Dalam Al-Qur’an Surah Maryam
Surat Maryam terdiri atas 98 ayat,
termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, karena hampir seluruh ayatnya
diturunkan sebelum Nabi Muhammad -shallallahu ‘alaihi wa sallam-
hijrah ke Madinah, bahkan sebelum sahabat-sahabat beliau hijrah ke
negeri Habasyah. Menurut riwayat Ibnu Mas’ud, Ja’far bin Abi Thalib
membacakan permulaan surat Maryam ini kepada raja Najasyi dan
pengikut-pengikutnya di waktu ia ikut hijrah bersama-sama
sahabat-sahabat yang lain ke negeri Habsyi.
Surat ini dinamai Maryam, karena surat ini mengandung kisah Maryam, ibu Nabi Isa -‘alaihissalam- yang serba ajaib, yaitu melahirkan puteranya lsa -‘alaihissalam-, sedang ia sebelumnya belum pernah dikawini atau dicampuri oleh seorang laki-laki pun. Kelahiran Isa -‘alaihissalam- tanpa bapak, merupakan suatu bukti kekuasaan Allah -subhanahu wa ta’ala-.
Pengutaraan kisah Maryam sebagai kejadian yang luar biasa dan ajaib
dalam surat ini, diawali dengan kisah kejadian yang luar biasa dan ajaib
pula, yaitu dikabulkannya doa Zakaria alaihissalam oleh Allah subhanahu wa ta’ala,
agar beliau dianugerahi seorang putera sebagai pewaris dan pelanjut
cita-cita dan kepercayaan beliau, sedang usia beliau sudah sangat tua
dan isteri beliau seorang yang mandul yang menurut ukuran ilmu biologi
tidak mungkin akan terjadi.
Pokok-pokok isinya:
1. Keimanan: Allah berbuat sesuatu menurut yang dikehendaki-Nya, kendatipun menyimpang dan hukum-hukum alam; Isa ‘alaihissalam bukan anak Allah karena mustahil Allah mempunyai anak; Jibril ‘alaihissalam
turun kepada rasul-rasul membawa wahyu atas perintah Allah; di hari
kiamat orang kafir menghadap Allah sendiri-sendiri semua manusia akan
menghadap Tuhan sebagai hamba.
2. Kisah-kisah: Allah mengabulkan doa Zakaria ‘alaihissalam untuk memperoleh anak, sekalipun usia beliau sudah sangat tua dan isteri beliau seorang yang mandul; kisah kelahiran Isa ‘alaihissalam tanpa bapak; kisah Ibrahim ‘alaihissalam dengan bapaknya; Musa ‘alaihissalam seorang yang dipilih oleh Allah; Ismail ‘alaihissalam seorang yang benar dalam janjinya; Idris ‘alaihissalam seorang yang sangat kuat kepercayaannya.
3. Dan lain-lain: Ancaman
terhadap orang yang meninggalkan sembahyang dan mengikuti hawa nafsunya
serta kabar gembira untuk orang-orang yang telah taubat dan mengerjakan
amal-amal yang saleh; keadaan di syurga; membiarkan orang yang sesat
setelah diberi petunjuk bergelimang dalam kesesatannya adalah sunnah
Allah.
Surat Maryam mengemukakan hal-hal yang
perlu diperhatikan oleh manusia apabila mereka memikirkan
kejadian-kejadian di alam semesta dalam hubungan dengan Penciptanya; ada
kejadian yang terjadi sesuai dengan sunnah Allah dan dapat dipikirkan
oleh manusia; dan ada pula kejadian yang luar biasa, aneh lagi ajaib
yang tidak sampai pikiran manusia kepadanya. Kejadian-kejadian yang luar
biasa ini terjadi pada orang-orang yang telah dipilih oleh Allah, dan
dikemukakan kepada manusia agar mereka percaya kepada Allah Maha
Pencipta.
بسم الله الرحمن الرحيم
Kisah Nabi Zakariya dan Nabi Yahya -‘alaihimassalam-
Sebab Zakariya Berdo’a Meminta Keturunan
Kaaf Haa Yaa ‘Ain Shaad. (1) (Yang dibacakan ini adalah) penjelasan tentang rahmat Tuhan kamu kepada hamba-Nya, Zakaria, (2) yaitu tatkala ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut. (3) Ia berkata “Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Tuhanku. (4) Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku, sedang isteriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putera, (5) yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebahagian keluarga Ya’qub; dan jadikanlah ia, ya Tuhanku, seorang yang diridhai”. (6)
Kaaf Haa Yaa ‘Ain Shaad. (1) (Yang dibacakan ini adalah) penjelasan tentang rahmat Tuhan kamu kepada hamba-Nya, Zakaria, (2) yaitu tatkala ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut. (3) Ia berkata “Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Tuhanku. (4) Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku, sedang isteriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putera, (5) yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebahagian keluarga Ya’qub; dan jadikanlah ia, ya Tuhanku, seorang yang diridhai”. (6)
*mawali : Yang dimaksud oleh Zakaria dengan mawali ialah orang-orang yang akan mengendalikan dan melanjutkan urusannya sepeninggalnya.Yang
dikhawatirkan Zakaria ialah kalau mereka tidak dapat melaksanakan
urusan itu dengan baik, karena tidak seorangpun diantara mereka yang
dapat dipercayainva, oleh sebab itu dia meminta dianugerahi seorang
anak.
Terkabulnya Do’a Zakariya Sebagai Bukti Kekuasaan Allah
Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia. (7) Zakaria berkata: “Ya Tuhanku, bagaimana akan ada anak bagiku, padahal isteriku adalah seorang yang mandul dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai umur yang sangat tua”. (8) Tuhan berfirman: “Demikianlah”. Tuhan berfirman: “Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan sesunguhnya telah Aku ciptakan kamu sebelum itu, padahal kamu (di waktu itu) belum ada sama sekali”. (9) Zakaria berkata: “Ya Tuhanku, berilah aku suatu tanda”. Tuhan berfirman: “Tanda bagimu ialah bahwa kamu tidak dapat bercakap-cakap dengan manusia selama tiga malam, padahal kamu sehat”. (10) Maka ia keluar dari mihrab menuju kaumnya, lalu ia memberi isyarat kepada mereka; hendaklah kamu bertasbih di waktu pagi dan petang. (11)
Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia. (7) Zakaria berkata: “Ya Tuhanku, bagaimana akan ada anak bagiku, padahal isteriku adalah seorang yang mandul dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai umur yang sangat tua”. (8) Tuhan berfirman: “Demikianlah”. Tuhan berfirman: “Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan sesunguhnya telah Aku ciptakan kamu sebelum itu, padahal kamu (di waktu itu) belum ada sama sekali”. (9) Zakaria berkata: “Ya Tuhanku, berilah aku suatu tanda”. Tuhan berfirman: “Tanda bagimu ialah bahwa kamu tidak dapat bercakap-cakap dengan manusia selama tiga malam, padahal kamu sehat”. (10) Maka ia keluar dari mihrab menuju kaumnya, lalu ia memberi isyarat kepada mereka; hendaklah kamu bertasbih di waktu pagi dan petang. (11)
Pengangkatan Yahya sebagai Nabi dan Sifat-sifat Keutamaannya
Hai Yahya, ambillah Al Kitab (Taurat) itu [pelajarilah Taurat itu, amalkan isinya, dan sampaikan kepada umatmu] dengan sungguh-sungguh. Dan kami berikan kepadanya hikmah [yaitu, kenabian atau pemahaman Taurat dan pendalaman agama] selagi ia masih kanak-kanak, (12) dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami dan kesucian (dari dosa). Dan ia adalah seorang yang bertakwa, (13) dan seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka. (14) Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahirkan dan pada hari ia meninggal dan pada hari ia dibangkitkan hidup kembali. (15)
Hai Yahya, ambillah Al Kitab (Taurat) itu [pelajarilah Taurat itu, amalkan isinya, dan sampaikan kepada umatmu] dengan sungguh-sungguh. Dan kami berikan kepadanya hikmah [yaitu, kenabian atau pemahaman Taurat dan pendalaman agama] selagi ia masih kanak-kanak, (12) dan rasa belas kasihan yang mendalam dari sisi Kami dan kesucian (dari dosa). Dan ia adalah seorang yang bertakwa, (13) dan seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka. (14) Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahirkan dan pada hari ia meninggal dan pada hari ia dibangkitkan hidup kembali. (15)
Kisah Maryam dan Nabi Isa ‘alaihissalam
Kehamilan Maryam Tanpa Sentuhan Seorang Laki-laki
Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al Quran, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur, (16) maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami [maksudnya, Jibril 'alaihissalam] kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna. (17) Maryam berkata: “Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan Yang Maha pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa”. (18) Ia (jibril) berkata: “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci”. (19) Maryam berkata: “Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!” (20) Jibril berkata: “Demikianlah”. Tuhanmu berfirman: “Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan”. (21) Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh. (22)
Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al Quran, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur, (16) maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami [maksudnya, Jibril 'alaihissalam] kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna. (17) Maryam berkata: “Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan Yang Maha pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa”. (18) Ia (jibril) berkata: “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci”. (19) Maryam berkata: “Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!” (20) Jibril berkata: “Demikianlah”. Tuhanmu berfirman: “Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan”. (21) Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh. (22)
Kisah Kelahiran Nabi Isa ‘alaihissalam
Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia berkata: “Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan”. (23) Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: “Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. (24) Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu, (25) maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: “Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini”. (26)
Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia berkata: “Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan”. (23) Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: “Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. (24) Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu, (25) maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: “Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini”. (26)
Tuduhan Terhadap Maryam dan Pembelaan Nabi Isa ‘alaihissalam kepada Ibunya
Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar. (27) Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina”, (28) maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata: “Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih di dalam ayunan?” (29) Berkata Isa: “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi, (30) dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; (31) dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. (32) Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali”. (33) Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya. (34) Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: “Jadilah”, maka jadilah ia. (35) Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahIah Dia oleh kamu sekalian. Ini adalah jalan yang lurus. (36)
Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar. (27) Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina”, (28) maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata: “Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih di dalam ayunan?” (29) Berkata Isa: “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi, (30) dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; (31) dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. (32) Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali”. (33) Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya. (34) Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: “Jadilah”, maka jadilah ia. (35) Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahIah Dia oleh kamu sekalian. Ini adalah jalan yang lurus. (36)
Pertentangan Pendapat Tentang Isa Putera Maryam
Maka berselisihlah golongan-golongan (yang ada) di antara mereka. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang kafir pada waktu menyaksikan hari yang besar. (37) Alangkah terangnya pendengaran mereka dan alangkah tajamnya penglihatan mereka pada hari mereka datang kepada Kami. Tetapi orang-orang yang zalim pada hari ini (di dunia) berada dalam kesesatan yang nyata. (38) Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala perkara telah diputus. Dan mereka dalam kelalaian dan mereka tidak (pula) beriman. (39) Sesungguhnya Kami mewarisi bumi dan semua orang-orang yang ada di atasnya, dan hanya kepada Kamilah mereka dikembalikan. (40)
Maka berselisihlah golongan-golongan (yang ada) di antara mereka. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang kafir pada waktu menyaksikan hari yang besar. (37) Alangkah terangnya pendengaran mereka dan alangkah tajamnya penglihatan mereka pada hari mereka datang kepada Kami. Tetapi orang-orang yang zalim pada hari ini (di dunia) berada dalam kesesatan yang nyata. (38) Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala perkara telah diputus. Dan mereka dalam kelalaian dan mereka tidak (pula) beriman. (39) Sesungguhnya Kami mewarisi bumi dan semua orang-orang yang ada di atasnya, dan hanya kepada Kamilah mereka dikembalikan. (40)
Kisah Nabi Ibrahim ‘alaihissalam
Ceritakanlah (Hai Muhammad) kisah Ibrahim
di dalam Al Kitab (Al Quran) ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang
sangat membenarkan lagi seorang Nabi. (41) Ingatlah ketika ia berkata
kepada bapaknya; “Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang
tidak mendengar, tidak melihat dan tidak dapat menolong kamu sedikitpun?
(42) Wahai bapakku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebahagian ilmu
pengetahuan yang tidak datang kepadamu, maka ikutilah aku, niscaya aku
akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus. (43) Wahai bapakku,
janganlah kamu menyembah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu durhaka
kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. (44) Wahai bapakku, sesungguhnya aku
khawatir bahwa kamu akan ditimpa azab dari Tuhan Yang Maha Pemurah, maka
kamu menjadi kawan bagi syaitan”. (45) Berkata bapaknya: “Bencikah kamu
kepada tuhan-tuhanku, hai Ibrahim? Jika kamu tidak berhenti, maka
niscaya kamu akan kurajam, dan tinggalkanlah aku buat waktu yang lama”.
(46) Berkata Ibrahim: “Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan
memintakan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik
kepadaku. (47) Dan aku akan menjauhkan diri darimu dan dari apa yang
kamu seru selain Allah, dan aku akan berdoa kepada Tuhanku,
mudah-mudahan aku tidak akan kecewa dengan berdoa kepada Tuhanku”. (48)
Maka ketika Ibrahim sudah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang
mereka sembah selain Allah, Kami anugerahkan kepadanya Ishak, dan
Ya’qub. Dan masing-masingnya Kami angkat menjadi nabi. (49) Dan Kami
anugerahkan kepada mereka sebagian dari rahmat Kami dan Kami jadikan
mereka buah tutur yang baik lagi tinggi. (50)
Kisah Beberapa Nabi Yang Lain
Kisah Nabi Musa ‘alaihissalam
Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka), kisah Musa di dalam Al Kitab (Al Quran) ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang dipilih dan seorang rasul dan nabi. (51) Dan Kami telah memanggilnya dari sebelah kanan gunung Thur dan Kami telah mendekatkannya kepada Kami di waktu dia munajat (kepada Kami). (52) Dan Kami telah menganugerahkan kepadanya sebagian rahmat Kami, yaitu saudaranya, Harun menjadi seorang nabi. (53)
Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka), kisah Musa di dalam Al Kitab (Al Quran) ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang dipilih dan seorang rasul dan nabi. (51) Dan Kami telah memanggilnya dari sebelah kanan gunung Thur dan Kami telah mendekatkannya kepada Kami di waktu dia munajat (kepada Kami). (52) Dan Kami telah menganugerahkan kepadanya sebagian rahmat Kami, yaitu saudaranya, Harun menjadi seorang nabi. (53)
Kisah Nabi Isma’il ‘alaihissalam
Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi. (54) Dan ia menyuruh ahlinya untuk bersembahyang dan menunaikan zakat, dan ia adalah seorang yang diridhai di sisi Tuhannya. (55)
Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi. (54) Dan ia menyuruh ahlinya untuk bersembahyang dan menunaikan zakat, dan ia adalah seorang yang diridhai di sisi Tuhannya. (55)
Kisah Nabi Idris ‘alaihissalam
Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi. (56) Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi. (57)
Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi. (56) Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi. (57)
Mereka itu adalah orang-orang yang telah
diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari
orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan
Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah
Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada
mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis. (58)
Adzab Bagi Yang Menentang Para Nabi dan Pahala Bagi Yang Menta’atinya
Maka datanglah sesudah mereka, pengganti
(yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa
nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan, (59) kecuali orang
yang bertaubat, beriman dan beramal saleh, maka mereka itu akan masuk
surga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikitpun, (60) yaitu surga ‘Adn
yang telah dijanjikan oleh Tuhan Yang Maha Pemurah kepada
hamba-hamba-Nya, sekalipun (surga itu) tidak nampak. Sesungguhnya janji
Allah itu pasti akan ditepati. (61) Mereka tidak mendengar perkataan
yang tak berguna di dalam surga, kecuali ucapan salam. Bagi mereka
rezekinya di surga itu tiap-tiap pagi dan petang. (62) Itulah surga yang
akan Kami wariskan kepada hamba-hamba Kami yang selalu bertakwa. (63)
Dan tidaklah kami (Jibril) turun, kecuali
dengan perintah Tuhanmu. Kepunyaan-Nya-lah apa-apa yang ada di hadapan
kita, apa-apa yang ada di belakang kita dan apa-apa yang ada di antara
keduanya, dan tidaklah Tuhanmu lupa. (64) Tuhan (yang menguasai) langit
dan bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan
berteguh hatilah dalam beribadat kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui ada
seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)? (65)
Dan berkata manusia: “Betulkah apabila
aku telah mati, bahwa aku sungguh-sungguh akan dibangkitkan menjadi
hidup kembali?” (66) Dan tidakkah manusia itu memikirkan bahwa
sesungguhnya Kami telah menciptakannya dahulu, sedang ia tidak ada sama
sekali? (67) Demi Tuhanmu, sesungguhnya akan Kami bangkitkan mereka
bersama syaitan, kemudian akan Kami datangkan mereka ke sekeliling
Jahannam dengan berlutut. (68) Kemudian pasti akan Kami tarik dari
tiap-tiap golongan siapa di antara mereka yang sangat durhaka kepada
Tuhan Yang Maha Pemurah. (69) Dan kemudian Kami sungguh lebih mengetahui
orang-orang yang seharusnya dimasukkan ke dalam neraka. (70) Dan tidak
ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu
bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. (71) Kemudian
Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan
orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut. (72) Dan
apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang terang (maksudnya),
niscaya orang-orang yang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman:
“Manakah di antara kedua golongan (kafir dan mukmin) yang lebih baik
tempat tinggalnya dan lebih indah tempat pertemuan(nya)?” (73) Berapa
banyak umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka, sedang mereka
adalah lebih bagus alat rumah tangganya dan lebih sedap di pandang mata.
(74) Katakanlah: “Barang siapa yang berada di dalam kesesatan, maka
biarlah Tuhan yang Maha Pemurah memperpanjang tempo baginya; sehingga
apabila mereka telah melihat apa yang diancamkan kepadanya, baik siksa
maupun kiamat, maka mereka akan mengetahui siapa yang lebih jelek
kedudukannya dan lebih lemah penolong-penolongnya”. (75) Dan Allah akan
menambah petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk. Dan
amal-amal saleh yang kekal itu lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu dan
lebih baik kesudahannya. (76) Maka apakah kamu telah melihat orang yang
kafir kepada ayat-ayat Kami dan ia mengatakan: “Pasti aku akan diberi
harta dan anak”. (77) Adakah ia melihat yang ghaib atau ia telah membuat
perjanjian di sisi Tuhan Yang Maha Pemurah?, (78) sekali-kali tidak,
Kami akan menulis apa yang ia katakan, dan benar-benar Kami akan
memperpanjang azab untuknya, (79) dan Kami akan mewarisi apa yang ia
katakan itu, dan ia akan datang kepada Kami dengan seorang diri. (80)
Dan mereka telah mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar
sembahan-sembahan itu menjadi pelindung bagi mereka, (81) sekali-kali
tidak. Kelak mereka (sembahan-sembahan) itu akan mengingkari penyembahan
(pengikut-pengikutnya) terhadapnya, dan mereka (sembahan-sembahan) itu
akan menjadi musuh bagi mereka. (82) Tidakkah kamu lihat, bahwasanya
Kami telah mengirim syaitan-syaitan itu kepada orang-orang kafir untuk
menghasung mereka berbuat maksiat dengan sungguh-sungguh?, (83) maka
janganlah kamu tergesa-gesa memintakan siksa terhadap mereka, karena
sesungguhnya Kami hanya menghitung datangnya (hari siksaan) untuk mereka
dengan perhitungan yang teliti. (84) (Ingatlah) hari (ketika) Kami
mengumpulkan orang-orang yang takwa kepada Tuhan Yang Maha Pemurah
sebagai perutusan yang terhormat, (85) dan Kami akan menghalau
orang-orang yang durhaka ke neraka Jahannam dalam keadaan dahaga. (86)
Mereka tidak berhak mendapat syafa’at kecuali orang yang telah
mengadakan perjanjian di sisi Tuhan Yang Maha Pemurah. (87)
Kebathilan Ajaran Bahwa Tuhan Mempunyai Anak
Dan mereka
berkata: “Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak”. (88)
Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat
mungkar, (89) hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi
belah, dan gunung-gunung runtuh, (90) karena mereka mendakwakan Allah
Yang Maha Pemurah mempunyai anak. (91) Dan tidak layak bagi Tuhan Yang
Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak. (92) Tidak ada seorangpun di
langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah
selaku seorang hamba. (93) Sesungguhnya Allah telah menentukan jumlah
mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti. (94) Dan
tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan
sendiri-sendiri. (95) Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal
saleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka
rasa kasih sayang. (96) Maka sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Quran
itu dengan bahasamu, agar kamu dapat memberi kabar gembira dengan Al
Quran itu kepada orang-orang yang bertakwa, dan agar kamu memberi
peringatan dengannya kepada kaum yang membangkang. (97) Dan berapa
banyak telah Kami binasakan umat-umat sebelum mereka. Adakah kamu
melihat seorangpun dari mereka atau kamu dengar suara mereka yang
samar-samar? (98)
No comments:
Post a Comment