Thursday, April 24, 2014

budidaya kepiting

Cara Budidaya Kepiting Bakau

Selasa, 02 Juli 20131komentar

Budidaya Kepiting Bakau
Kepiting banyak ditemukan di berbagai samudra dunia. Selain kepiting laut, ada juga jenis kepiting yang hidup di darat dan air tawar, khususnya di daerah-daerah tropis. Kepiting yang habitat hidupnya di laut dan jarang naik ke wilayah daratan namanya rajungan, sedangkan ketam yang menghuni wilayah perairan tawar dikenal dengan nama yuyu. Kepiting memiliki beragam ukuran, misalnya ketam kacang dengan ukuran beberapa milimeter saja, sampai jenis kepiting laba-laba Jepang yang rentangan kakinya mencapai 4 meter. Satu jenis kepiting yang saat ini sedang mengalami perkembangan pangsa pasar adalah kepiting bakau (jenis Scylla serrata). Pertumbuhan pangsa pasar ini terjadi di dalam dan luar negeri. Oleh karena itu, diperlukan suatu usaha budidaya intensif untuk jenis kepiting ini. 
Dalam budidaya kepiting bakau, diperlukan ketersediaan lahan bebas polusi, pengelolaan yang baik, serta benih yang unggul. Untuk lahan pemeliharaan, tambak tradisional yang biasanya digunakan untuk memelihara bandeng atau udang bisa dimanfaatkan. 
Macam-macam kepiting bakau
Ada beberapa macam kepiting bakau yang bisa kita ketahui:
Scylla oceanica: kepiting jenis ini warnanya agak kehijauan serta memiliki garis coklat di hampir semua bagian tubuhnya, terkecuali di bagian perutnya.  
Scylla serrata: kepiting jenis ini memiliki ciri khas warna keabu-abuan hingga hijau kemerah-merahan.
Scylla transquebarica: jenis yang terakhir ini warnanya kehijauan hingga kehitaman dan terdapat sedikit garis coklat pada bagian kaki renangnya.
Dibandingkan dua jenis kepiting lainnya, Scylla serrata memiliki ukuran lebih kecil di usia yang sama. Namun dibandingkan yang lain, jenis ini lebih bersaing dan diminati pembeli.  
Sifat kepiting bakau
Secara umum, kepiting bakau memiliki sifat dan kebiasaan sebagai berikut:
Saling menyerang dan kanibalisme. Pada kepiting, kedua sifat ini adalah ciri khas yang paling menonjol, sehingga hal ini pula yang menjadi tantangan dalam usaha pembudidayaan kepiting.
Kesukaannya berendam di dalam lumpur serta membuat lubang di pematang atau dinding tambak pemeliharaan. 
Kepekaan pada tingkat pencemaran atau polutan.
Ganti kulit atau molting.    
Lokasi budidaya 
Untuk lokasi pemeliharaan, usahakan tambak kepiting memiliki kedalaman antara 0.8-1.0 meter dan kondisikan salinitas air berada pada 15-30 ppt. Sedangkan tanah tambak dibuat berlumpur dengan pola tekstur berupa lempung berliat / silty loam atau tanah liat berpasir / sandy clay, dan yang terakhir selisih pasang surutnya kira-kira antara 1.5-2 meter. Selain syarat-syarat diatas, pada intinya tambak pemeliharaan untuk udang atau bandeng juga bisa digunakan untuk budidaya kepiting bakau.
Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan ketika memilih lokasi untuk memelihara kepiting di antaranya:
Pakan yang tersedia harus memadai dan kontinuitasnya juga terjamin.
Air yang dipakai haruslah cukup dan bebas dari polusi. 
Terdapat tenaga terampil yang mampu menguasai teknis pembudidayaan kepiting.
Adanya sarana serta  prasarana untuk produksi maupun pemasaran.
Disain tambak untuk pemeliharaan kepiting bakau 
Desain tambak untuk pemeliharaan kepiting bakau tidak boleh disepelekan. Jika perlakuan pada kepiting selama pemeliharaan ternyata kurang baik, semisal makanan kurang memadai dan mutu air tidak diperhatikan, maka kepiting bisa berusaha untuk meloloskan diri di saat ia mencapai kondisi matang telur. Kepiting akan memanjat pagar / dinding tambak, bisa juga dengan membuat lubang di pematang tambak. Guna menghindari hal ini, maka konstruksi pintu air dan pematang harus diperhatikan dengan cermat. Pematang bisa dipasangi pagar dari waring atau kere bambu yang akan mencegah kepiting untuk lolos.
Pemasangan waring atau kere bambu pada pematang yang kokoh (dengan lebar sekitar 2-4 meter) bisa dilakukan di bagian pinggir atas pematang dengan ketinggian kira-kira 60 cm. Sedangkan pada tambak dengan kondisi pematang yang tidak kokoh, pagar bisa dipasang pada pematang di bagian kaki dasarnya setinggi paling tidak 1 meter.
Penebaran bibit 

Untuk pembudidayaan kepiting tradisional yang asalnya berupa tangkapan dari alam, petani kepiting hanya mengandalkan bibit dari kepiting-kepiting yang datang secara alami ketika air mengalami pasang surut. Pada sistem budidaya monokultur, bibit kepiting yang beratnya 20-50 gram bisa ditebar dengan jumlah kepadatan sekitar 5000-15000 ekor/hektar. Sedangkan untuk budidaya polikultur bersama ikan bandeng, bibit kepiting seberat 20-50 gram bisa mulai ditebar dengan angka kepadatan kira-kira 1000-2000 ekor/hektar, sementara bandeng gelondongan dengan berat kira-kira 2-5 gram bisa ditebar dengan jumlah kepadatan sekitar 2000-3000 ekor/hektar. 
Pembudidayaan kepiting bertelur
Kepiting yang dipanen, selanjutnya bisa dibudidayakan kembali guna meningkatkan kualitas kepiting betina melalui cara pembudidayaan yang intensif. Kepiting dengan kondisi betelur akan menaikkan nilai jualnya karena harganya bisa mencapai 2-3x lipat harga kepiting yang tidak bertelur. Hal ini dapat membantu meningkatkan pendapatan petani kepiting. Metode untuk menghasilkan kepiting yang bertelur dikelompokkan menjadi dua macam:
Sistim Kurungan 
Kurungan bisa dibuat menjadi suatu rangkaian dengan bahan dasar bambu. Panjang bilah bambu yakni 1,7 meter dan lebarnya 1-2 cm. Bilah-bilah bambu tersebut dirangkai dengan rapi sehingga membentuk semacam pagar atau kere. Kere ini selanjutnya dipasang di saluran tambak dengan posisi memanjang di pinggirannya. Ketika dipasang pada tambak, hendaknya kere ditempatkan di bagian yang lebih dalam serta mendapat sirkulasi air yang memadai. Pagar bambu atau kere ditancapkan hingga sedalam 30 cm serta bagian bawah kere dibuat agak rapat agar agar kepiting tidak mudah lolos. Sedangkan ukuran kurungan yang ditempatkan di saluran tambak harus menyesuaikan dengan lebar saluran agar tak menghambat kelancaran aliran tambak tersebut. Pada skala lebih besar lagi, dapat digunakan petakan tambak seluas 0.25-0.50 hektar yang dikelilingi pagar berbahan dasar waring atau kere bambu. Pagar bambu selanjutnya ditancapkan sedalam kira-kira 30 cm lalu usahakan bagian pagar yang halus untuk menghadap ke arah dalam agar kepiting tak bisa memanjatnya sebab bagian tersebut licin.
Karamba Apung 
Selain kurungan, metode pembudidayaan kepiting bertelur bisa juga memanfaatkan karamba apung. Pembuatan karamba apung bisa dirangkai dari bilah bambu sebagaimana halnya pembuatan kere. Karamba apung yang telah dirangkai menjadi bentuk kotak, ukurannya disesuaikan pada lokasi dimana ini akan ditempatkan. Berikutnya, pada sisi-sisi yang berlawanan, pelampung yang dibuat dari potongan beberapa bambu utuh dipasang. Pada usaha pembudidayaan kepiting menggunakan karamba apung, kepadatan bisa mencapai 20 ekor/m2. Kepadatan inilah yang akan meningkatkan peluang hidup kepiting. Untuk bobot kepiting bertelur siap panen kira-kira adalah 200 gr/ekor. Sedangkan proses produksi paling lama kepiting bertelur berlangsung kira-kira 5-14 hari, atau bisa juga tergantung pada ukuran awal kepiting saat penebaran. Masa pemeliharaan yang singkat ini bisa jadi terkait kondisi kepiting betina saat penebaran dengan bobot 150 gram yang biasanya telah mengandung telur.
Usaha penggemukan 
Selain dijadikan kepiting yang bertelur, peluang lain yang diusahakan adalah penggemukan kepiting. Untuk proses penggemukan sama seperti budidaya kepiting bertelur. Sedangkan caranya bisa dengan memanfaatkan karamba bambu apung atau kurungan bambu. Perbedaan jelas disini terletak pada jenis kepiting yang diusahakan. Kepiting pada budidaya penggemukan ini merupakan kepiting dengan ukuran ekspor dari kelompok kelamin betina maupun jantan yang masih dalam kondisi keropos. Lama waktu penggemukan kira-kira 5-10 hari. Dalam waktu ini kepiting sudah bisa berisi dan gemuk bila dipelihara dengan cukup baik. Bahkan jika pemeliharaan dilanjutkan lagi untuk jenis kepiting betina, maka bisa menjadi kepiting yang bertelur. Sedangkan guna menghindari angka kematian akibat perkelahian betina dan jantan, sebaiknya lakukan pemeliharaan secara monosex.
Pakan 

Bermacam jenis pakan yang bisa diberikan pada kepiting misalnya ikan rucah, kulit sapi, usus ayam, bekicot, kulit kambing, keong sawah, dan sebagainya. Dari bermacam pakan itu, ikan rucah yang masih segar dinilai lebih baik bila ditinjau dari unsur kimiawinya maupun tekstur fisiknya untuk dapat dimakan dengan cepat oleh kepiting. Pada usaha pembesaran, pemberian pakan sifatnya hanya suplemen saja dengan dosis kira-kira 5%. Berbeda dengan budidaya penggemukan dan kepiting bertelur, dimana pemberian pakan perlu diperhatikan secara seksama dengan dosis sekitar 5-15% dari bobot kepiting yang dibudidayakan. 
Panen dan pasca panen 

Setelah jangka waktu beberapa bulan, proses seleksi kepiting untuk pemanenan bisa dilakukan dengan memilih kepiting dengan ukuran siap jual. Selain dipungut,  kepiting bisa juga dilepas kembali dalam kolam pembesaran guna mendapatkan kegemukan atau ukuran lebih besar. Setelah dilakukan pemungutan keputung siap jual, langkah selanjutnya adalah mengikat kepiting dalam keranjang. Ada cara-cara yang perlu diperhatikan untuk mengikat kepiting agar tidak merusak fisiknya:
Pengikatan dilakukan pada seluruh kaki dan kedua capitnya 
Ikat capitnya menggunakan satu tali saja
Ikat masing-masing capit menggunakan tali terpisah
Tali pengikat yang digunakan bisa berupa tali rafia maupun jenis lainnya yang sekiranya cukup kuat. 
Penanganan kepiting selanjutnya setelah disusun ke dalam keranjang adalah menjaga kondisi kelembaban dan suhu. Usahakan agar suhu tidak melebihi 26°C, selain itu kelembaban yang disarankan adalah 95%. Cara yang bisa ditempuh untuk menjaga kondisi kelembaban dan suhu ideal bagi kepiting selama pengangkutan yakni dengan mencelupkan kepiting dalam air bersalinitas 15-25% (air payau) sekitar 5 menit sembari digoyang-goyangkan untuk melepas kotoran kepiting. Setelah itu, baru kepiting disusun lagi dalam wadah dan tutup wadah menggunakan goni basah

budidaya kelapa sawit

BUDIDAYA KELAPA SAWIT

"panduan-budidaya-perkebunan-kelapa-sawit-natural-nusantara-distributor-nasa-poc-nasa-hormonik-supernasa-power-nutrition-pestisida-npk-produk-pupuk-organik-nasa"I. PENDAHULUAN
Agribisnis kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.), baik yang berorientasi pasar lokal maupun global akan berhadapan dengan tuntutan kualitas produk dan kelestarian lingkungan selain tentunya kuantitas produksi. PT. Natural Nusantara berusaha berperan dalam peningkatan produksi budidaya kelapa sawit secara Kuantitas, Kualitas dan tetap menjaga Kelestarian lingkungan (Aspek K-3).

II. SYARAT PERTUMBUHAN
2.1. Iklim
Lama penyinaran matahari rata-rata 5-7 jam/hari. Curah hujan tahunan 1.500-4.000 mm. Temperatur optimal 24-280C. Ketinggian tempat yang ideal antara 1-500 m dpl. Kecepatan angin 5-6 km/jam untuk membantu proses penyerbukan.


2.2. Media Tanam
Tanah yang baik mengandung banyak lempung, beraerasi baik dan subur. Berdrainase baik, permukaan air tanah cukup dalam, solum cukup dalam (80 cm), pH tanah 4-6, dan tanah tidak berbatu. Tanah Latosol, Ultisol dan Aluvial, tanah gambut saprik, dataran pantai dan muara sungai dapat dijadikan perkebunan kelapa sawit.


III. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
3.1. Pembibitan
3.1.1. Penyemaian

Kecambah dimasukkan polibag 12x23 atau 15x23 cm berisi 1,5-2,0 kg tanah lapisan atas yang telah diayak. Kecambah ditanam sedalam 2 cm. Tanah di polibag harus selalu lembab. Simpan polibag di bedengan dengan diameter 120 cm. Setelah berumur 3-4 bulan dan berdaun 4-5 helai bibit dipindahtanamkan.


Bibit dari dederan dipindahkan ke dalam polibag 40x50 cm setebal 0,11 mm yang berisi 15-30 kg tanah lapisan atas yang diayak. Sebelum bibit ditanam, siram tanah dengan POC NASA 5 ml atau 0,5 tutup per liter air. Polibag diatur dalam posisi segitiga sama sisi dengan jarak 90x90 cm.

3.1.2. Pemeliharaan Pembibitan
Penyiraman dilakukan dua kali sehari. Penyiangan 2-3 kali sebulan atau disesuaikan dengan pertumbuhan gulma. Bibit tidak normal, berpenyakit dan mempunyai kelainan genetis harus dibuang. Seleksi dilakukan pada umur 4 dan 9 bulan. Pemupukan pada saat pembibitan sebagai berikut :

Pupuk Makro
15-15-6-4 Minggu ke 2 & 3 (2 gram); minggu ke 4 & 5 (4gr); minggu ke 6 & 8 (6gr); minggu ke 10 & 12 (8gr)
12-12-17-2 Mingu ke 14, 15, 16 & 20 (8 gr); Minggu ke 22, 24, 26 & 28 (12gr), minggu ke 30, 32, 34 & 36 (17gr), minggu ke 38 & 40 (20gr).
12-12-17-2 Minggu ke 19 & 21 (4gr); minggu ke 23 & 25 (6gr); minggu ke 27, 29 & 31 (8gr)
POC NASA Mulai minggu ke 1 – 40 (1-2cc/lt air perbibit disiramkan 1-2 minggu sekali).

Catatan : Akan Lebih baik pembibitan diselingi/ditambah SUPERNASA 1-3 kali dengan dosis 1 botol untuk + 400 bibit. 1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 4 liter (4000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman

3.2. Teknik Penanaman
3.2.1. Penentuan Pola Tanaman
Pola tanam dapat monokultur ataupun tumpangsari. Tanaman penutup tanah (legume cover crop LCC) pada areal tanaman kelapa sawit sangat penting karena dapat memperbaiki sifat-sifat fisika, kimia dan biologi tanah, mencegah erosi, mempertahankan kelembaban tanah dan menekan pertumbuhan tanaman pengganggu (gulma). Penanaman tanaman kacang-kacangan sebaiknya dilaksanakan segera setelah persiapan lahan selesai.

3.2.2. Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam dibuat beberapa hari sebelum tanam dengan ukuran 50x40 cm sedalam 40 cm. Sisa galian tanah atas (20 cm) dipisahkan dari tanah bawah. Jarak 9x9x9 m. Areal berbukit, dibuat teras melingkari bukit dan lubang berjarak 1,5 m dari sisi lereng.

3.2.3. Cara Penanaman
Penanaman pada awal musim hujan, setelah hujan turun dengan teratur. Sehari sebelum tanam, siram bibit pada polibag. Lepaskan plastik polybag hati-hati dan masukkan bibit ke dalam lubang. Taburkan Natural GLIO yang sudah dikembangbiakkan dalam pupuk kandang selama + 1 minggu di sekitar perakaran tanaman. Segera ditimbun dengan galian tanah atas. Siramkan POC NASA secara merata dengan dosis ± 5-10 ml/ liter air setiap pohon atau semprot (dosis 3-4 tutup/tangki). Hasil akan lebih bagus jika menggunakan SUPERNASA. Adapun cara penggunaan SUPERNASA adalah sebagai berikut: 1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 2 liter 2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon.



3.3. Pemeliharaan Tanaman
3.3.1. Penyulaman dan Penjarangan
Tanaman mati disulam dengan bibit berumur 10-14 bulan. Populasi 1 hektar + 135-145 pohon agar tidak ada persaingan sinar matahari.

3.3.2. Penyiangan
Tanah di sekitar pohon harus bersih dari gulma.

3.3.3. Pemupukan
Anjuran pemupukan sebagai berikut :

Pupuk Makro

Urea
  1. Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 dan 36
  2. Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst

225 kg/ha
1000 kg/ha

TSP
  1. Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 dan 36
  2. Bulan ke 48 & 60

115 kg/ha
750 kg/ha

MOP/KCl
  1. Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 dan 36
  2. Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst

200 kg/ha
1200 kg/ha

Kieserite
  1. Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 dan 36
  2. Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst

75 kg/ha
600 kg/ha

Borax
  1. Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 dan 36
  2. Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst

20 kg/ha
40 kg/ha

NB. : Pemberian pupuk pertama sebaiknya pada awal musim hujan (September - Oktober) dan kedua di akhir musim hujan (Maret- April). POC NASA
a. Dosis POC NASA mulai awal tanam :

0-36 bln
2-3 tutup/ diencerkan secukupnya dan siramkan sekitar pangkal batang, setiap 4 - 5 bulan sekali
>36 bln
3-4 tutup/ diencerkan secukupnya dan siramkan sekitar pangkal batang, setiap 3 – 4 bulan sekali

b. Dosis POC NASA pada tanaman yang sudah produksi tetapi tidak dari awal memakai POC NASA.


Tahap 1 : Aplikasikan 3 - 4 kali berturut-turut dengan interval 1-2 bln. Dosis 3-4 tutup/ pohon
Tahap 2 : Aplikasikan setiap 3-4 bulan sekali. Dosis 3-4 tutup/ pohon
Catatan: Akan Lebih baik pemberian diselingi/ditambah SUPERNASA 1-2 kali/tahun dengan dosis 1 botol untuk + 200 tanaman. Cara lihat Teknik Penanaman (Point 3.2.3.)

3.3.4. Pemangkasan Daun
Terdapat tiga jenis pemangkasan yaitu:

  1. Pemangkasan pasir. Membuang daun kering, buah pertama atau buah busuk waktu tanaman berumur 16-20 bulan.
  2. Pemangkasan produksi. Memotong daun yang tumbuhnya saling menumpuk (songgo dua) untuk persiapan panen umur 20-28 bulan.
  3. Pemangkasan pemeliharaan. Membuang daun-daun songgo dua secara rutin sehingga pada pokok tanaman hanya terdapat sejumlah 28-54 helai.

3.3.5. Kastrasi Bunga
Memotong bunga-bunga jantan dan betina yang tumbuh pada waktu tanaman berumur 12-20 bulan.

3.3.6. Penyerbukan Buatan
Untuk mengoptimalkan jumlah tandan yang berbuah, dibantu penyerbukan buatan oleh manusia atau serangga.


a. Penyerbukan oleh manusia.
Dilakukan saat tanaman berumur 2-7 minggu pada bunga betina yang sedang represif (bunga betina siap untuk diserbuki oleh serbuk sari jantan). Ciri bunga represif adalah kepala putik terbuka, warna kepala putik kemerah-merahan dan berlendir.

Cara penyerbukan:
1. Bak seludang bunga.
2. Campurkan serbuk sari dengan talk murni ( 1:2 ). Serbuk sari diambil dari pohon yang baik dan biasanya sudah dipersiapkan di laboratorium, semprotkan serbuk sari pada kepala putik dengan menggunakan baby duster/puffer.


b. Penyerbukan oleh Serangga Penyerbuk Kelapa Sawit.
Serangga penyerbuk Elaeidobius camerunicus tertarik pada bau bunga jantan. Serangga dilepas saat bunga betina sedang represif. Keunggulan cara ini adalah tandan buah lebih besar, bentuk buah lebih sempurna, produksi minyak lebih besar 15% dan produksi inti (minyak inti) meningkat sampai 30%.

3.4. Hama dan Penyakit
3.4.1. Hama
a. Hama Tungau
Penyebab: tungau merah (Oligonychus). Bagian diserang adalah daun. Gejala: daun menjadi mengkilap dan berwarna bronz. Pengendalian: Semprot Pestona atau Natural BVR.

b. Ulat Setora
Penyebab: Setora nitens. Bagian yang diserang adalah daun. Gejala: daun dimakan sehingga tersisa lidinya saja. Pengendalian: Penyemprotan dengan Pestona.

3.4.2. Penyakit
a. Root Blast
Penyebab: Rhizoctonia lamellifera dan Phythium Sp. Bagian diserang akar. Gejala: bibit di persemaian mati mendadak, tanaman dewasa layu dan mati, terjadi pembusukan akar. Pengendalian: pembuatan persemaian yang baik, pemberian air irigasi di musim kemarau, penggunaan bibit berumur lebih dari 11 bulan. Pencegahan dengan pengunaan Natural GLIO.

b. Garis Kuning
Penyebab: Fusarium oxysporum. Bagian diserang daun. Gejala: bulatan oval berwarna kuning pucat mengelilingi warna coklat pada daun, daun mengering. Pengendalian: inokulasi penyakit pada bibit dan tanaman muda. Pencegahan dengan pengunaan Natural GLIO semenjak awal.

c. Dry Basal Rot
Penyebab: Ceratocyctis paradoxa. Bagian diserang batang. Gejala: pelepah mudah patah, daun membusuk dan kering; daun muda mati dan kering. Pengendalian: adalah dengan menanam bibit yang telah diinokulasi penyakit.
Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki. Penyemprotan herbisida (untuk gulma) agar lebih efektif dan efisien dapat di campur Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki .

3.5. Panen
3.5.1. Umur Panen
Mulai berbuah setelah 2,5 tahun dan masak 5,5 bulan setelah penyerbukan. Dapat dipanen jika tanaman telah berumur 31 bulan, sedikitnya 60% buah telah matang panen, dari 5 pohon terdapat 1 tandan buah matang panen. Ciri tandan matang panen adalah sedikitnya ada 5 buah yang lepas/jatuh dari tandan yang beratnya kurang dari 10 kg atau sedikitnya ada 10 buah yang lepas dari tandan yang beratnya 10 kg atau lebih.

budi daya jamur

Jamur Merang Dengan Media Tanam Kardus

jamur merangSiapa yang tak kenal jamur merang, jamur yang merupakan salah satu jamur konsumsi yang dikenal dan di sukai masyarakat ini cukup banyak dibudidayakan oleh petani. Jamur yang memiliki nama latin Volvariella volvacea tumbuh secara alami di media merang atau jerami sisa hasil panen padi. Itulah sebabnya jamur jenis ini dinamakan jamur merang. Namun seiring dengan perkembangan ilmu dan pengetahuan, belakangan banyak petani yang menggunakan tehnik baru dalam membudidayakan jamur merang yaitu dengan media tanam dari kardus.
Memanfaatkan kardus bekas menjadi media tanam jamur merang menjadi alternatif bisnis jamur yang dilipih beberapa orang karena jamur merang yang dihasilkan ternyata lebih bagus dan lebih berkualitas. Dengan tehnik media tanam yang baru ini warna jamur merang terlihat lebih putih, baunya lebih wangi dan kekenyalannya terasa lebih padat. Hal tersebut agak berbeda dengan jamur yang dikembangkan melalui media merang atau jerami, yang cenderung menghasilkan warna kecokelatan dan berbau agak langu.
Jika Anda berpikir apakah bisa menggunakan media tanam kardus? Justru penggunaan kardus tersebut cukup logis mengingat bahan dasar kardus mirip dengan kandungan yang terdapat dalam merang atau jerami yaitu selulosa. Kandungan tersebut sebenarnya juga terdapat di dalam jaringan yang membentuk pohon, kemudian kertas-kertas yang sering kita gunakan pun mengandung selulosa karena terbuat dari serat pohon.
Budidaya jamur merang melalui media tanam kardus, akhirnya terkenal dengan sebutan jamur kardus. Hasil dari pengembangan tehnik baru ini ternyata mempengaruhi hasil panen. Selain warna dan kualitas yang lebih bagus, kekenyalan dari jamur tersebut secara otomatis akan mempengaruhi berat jamur secara keseluruhan. Bahkan beberapa petani ada yang mampu memetik panen dalam waktu relatif lebih cepat, yaitu rata-rata hanya membutuhkan waktu sekitar 2 minggu.
Dalam membudidayakan jamur merang dengan media tanam kardus ini, proses pembuatannya tidak jauh berbeda dengan proses budidaya jamur merang seperti biasa. Hanya saja yang membedakan adalah  media tanamnya. Dalam proses tersebut dibutuhkan kardus tebal berwarna cokelat yang umumnya dipakai untuk membungkus mie, ataupun minuman instan. Kemudian untuk penyediaan kumbung dibutuhkan ukuran standar 4 x 6 meter persegi dan inggi sekitar 3,5 meter. Kumbung dilapisi plastic polyetilin, sedangkan rangka dinding bagian luar bisa dibuat dari tembok, bambu anyaman ataupun bahan lainnya.
Berikut adalah cara budidaya jamur merang dengan media tanam kardus:
  • Dalam pembuatan media, kardus yang telah disiapkan dirobek atau di potong menjadi bagian yang kecil-kecil, kemudian rendam atau campur dengan bahan lainnya seperti kapur dan dedak (makanan hewan). Bisa juga ditambahkan dengan bahan alami lainnya, seperi bekatul atau tanaman sayuran. Sebaiknya hindari penggunaan pupuk kimia karena akan merugikan konsumen.
  • Setelah tercampur, masukkan atau pindahkan media tanam ini ke atas barisan rak di dalam kumbung. Diamkan campuran media ini selama sekitar 5 – 10 hari.
  • Setelah itu lakukan pasteurisasi atau sterilisasi untuk membunuh bakteri di sekitar kumbun. Saat hal dilakukan bersihkan juga lantai kumbung agar bersih. Kemudian diamkan sehari sebelum ditanam.
  • Saat penanaman, taburkan bibit jamur secara merata di atas media olahan kardua. Lakukan penanaman saat sore hari untuk menghindari efek panas.
  • Kemudian perhatikan proses pertumbuhan bibit. Biasanya dalam waktu 3 hari sudah akan mulai tumbuh jamur. Setelah itu lakukan penyiraman setiap 3 hari sekali secara merata.
Dan setelah serangkaian proses diatas, jamur kardus ini akan siap panen dalam waktu 1 hingga 2 minggu dari sejak penanaman. Jamur yang dihasilkan nantinya akan berwarna putih dengan bercak pada sebagian tempatnya. Begitu juga baunya yang terasa lebih harum. Panen sebaiknya dilakukan terhadap jamur merang yang bentuknya telah bulat rata seperti telur.
Semoga informasi ini dapat memberikan manfaat bagi Anda. Bagaimana apakah Anda berminat untuk ikut mengembangkan budidaya jamur merang dengan tehnik baru ini ? Selamat mencoba dan salam sukses.

cara budi daya jahe

Cara Budidaya Tanaman Jahe Lengkap

Cara Budidaya Tanaman Jahe LengkapBudidaya Petani. Tanaman jahe sudah terkenal sebagai bahan obat & penghangat. Jahe merupakan tanaman obat berupa tumbuhan rumpun berbatang semu. Jahe termasuk dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae), se-famili dengan temu-temuan lainnya seperti temu lawak (Cucuma xanthorrizha), temu hitam (Curcuma aeruginosa), kunyit (Curcuma domestica), kencur (Kaempferia galanga), lengkuas (Languas galanga) & lain-lain. Beriykut adalah Cara Budidaya tanaman Jahe.
1. SEJARAH SINGKAT
Jahe berasal dari Asia Pasifik yg tersebar dari India sampai Cina. Oleh karena itu kedua bangsa ini disebut-sebut sebagai bangsa yg pertama kali memanfaatkan jahe terutama sebagai bahan minuman, bumbu masak & obat-obatan tradisional. Nama daerah jahe antara lain halia (Aceh), beeuing (Gayo), bahing (Batak Karo), sipodeh (Minangkabau), jahi (Lampung), jahe (Sunda), jae (Jawa & Bali), jhai (Madura), melito (Gorontalo), geraka (Ternate), dsb.

2. URAIAN TANAMAN JAHE
2.1 Klasifikasi
  • Divisi : Spermatophyta
  • Sub-divisi : Angiospermae
  • Kelas : Monocotyledoneae
  • Ordo : Zingiberales
  • Famili : Zingiberaceae
  • Genus : Zingiber
  • Species : Zingiber officinale
2.2 Deskripsi.
Terna berbatang semu, tinggi 30 cm sampai 1 m, rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga. Daun sempit, panjang 15 – 23 mm, lebar 8 – 15 mm ; tangkai daun berbulu, panjang 2 – 4 mm ; bentuk lidah daun memanjang, panjang 7,5 – 10 mm, & tidak berbulu; seludang agak berbulu. Perbungaan berupa malai tersembul dipermukaan tanah, berbentuk tongkat atau bundar telur yg sempit, 2,75 – 3 kali lebarnya, sangat tajam ; panjang malai 3,5 – 5 cm, lebar 1,5 – 1,75 cm ; gagang bunga hampir tidak berbulu, panjang 25 cm, rahis berbulu jarang ; sisik pada gagang terdapat 5 – 7 buah, berbentuk lanset, letaknya berdekatan atau rapat, hampir tidak berbulu, panjang sisik 3 – 5 cm; daun pelindung berbentuk bundar telur terbalik, bundar pada ujungnya, tidak berbulu, berwarna hijau cerah, panjang 2,5 cm, lebar 1 – 1,75 cm ; mahkota bunga berbentuk tabung 2 – 2,5 cm, helainya agak sempit, berbentuk tajam, berwarna kuning kehijauan, panjang 1,5 – 2,5 mm, lebar 3 – 3,5 mm, bibir berwarna ungu, gelap, berbintik-bintik berwarna putih kekuningan, panjang 12 – 15 mm ; kepala sari berwarna ungu, panjang 9 mm ; tangkai putik 2

2.3 Jenis Tanaman
Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran, bentuk & warna rimpangnya. Umumnya dikenal 3 varietas jahe, yaitu :
  1. Jahe putih/kuning besar atau disebut juga jahe gajah atau jahe badak : Rimpangnya lebih besar & gemuk, ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua varietas lainnya. Jenis jahe ini bias dikonsumsi baik saat berumur muda maupun berumur tua, baik sebagai jahe segar maupun jahe olahan.
  2. Jahe putih/kuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau jahe emprit : Ruasnya kecil, agak rata sampai agak sedikit menggembung. Jahe ini selalu dipanen setelah berumur tua. Kandungan minyak atsirinya lebih besar dari pada jahe gajah, sehingga rasanya lebih pedas, disamping seratnya tinggi. Jahe ini cocok utk ramuan obat-obatan, atau utk diekstrak oleoresin & minyak atsirinya.
  3. Jahe merah : Rimpangnya berwarna merah & lebih kecil dari pada jahe putih kecil. sama seperti jahe kecil, jahe merah selalu dipanen setelah tua, & juga memiliki kandungan minyak atsiri yg sama dengan jahe kecil, sehingga cocok utk ramuan obat-obatan.
3. MANFAAT TANAMAN
Rimpang jahe dapat digunakan sebagai bumbu masak, pemberi aroma & rasa pada makanan seperti roti, kue, biskuit, kembang gula & berbagai.minuman. Jahe juga dapat digunakan pada industri obat, minyak wangi, industri jamu tradisional, diolah menjadi asinan jahe, dibuat acar, lalap, bandrek, sekoteng & sirup. Dewasa ini para petani cabe menggunakan jahe sebagai pestisida alami. Dalam perdagangan jahe dijual dalam bentuk segar, kering, jahe bubuk & awetan jahe. Disamping itu terdapat hasil olahan jahe seperti: minyak astiri & koresin yg diperoleh dengan cara penyulingan yg berguna sebagai bahan pencampur dalam minuman beralkohol, es krim, campuran sosis & lain-lain.
Adapun manfaat secara pharmakologi antara lain adalah sebagai karminatif (peluruh kentut), anti muntah, pereda kejang, anti pengerasan pembuluh darah, peluruh keringat, anti inflamasi, anti mikroba & parasit, anti piretik, anti rematik, serta merangsang pengeluaran getah lambung & getah empedu.

4. SENTRA PENANAMAN
Terdapat di seluruh Indonesia, ditanam di kebun & di pekarangan. Pada saat ini jahe telah banyak dibudidayakan di Australia, Srilangka, Cina, Mesir, Yunani, India, Indonesia, Jamaika, Jepang, Meksiko, Nigeria, Pakistan. Jahe dari Jamaika mempunyai kualitas tertinggi, sedangkan India merupakan negara produsen jahe terbesar, yaitu lebih dari 50 % dari total produksi jahe dunia.

5. SYARAT PERTUMBUHAN
  1. Iklim
    1. Tanaman jahe membutuhkan curah hujan relatif tinggi, yaitu antara 2.500-4.000 mm/tahun.
    2. Pada umur 2,5 sampai 7 bulan atau lebih tanaman jahe memerlukan sinar matahari. Dengan kata lain penanaman jahe dilakukan di tempat yg terbuka sehingga mendapat sinar matahari sepanjang hari.
    3. Suhu udara optimum utk budidaya tanaman jahe antara 20-35°C.
  2. Media Tanam
    1. Tanaman jahe paling cocok ditanam pada tanah yg subur, gembur & banyak mengandung humus.
    2. Tekstur tanah yg baik adalah lempung berpasir, liat berpasir & tanah laterik.
    3. Tanaman jahe dapat tumbuh pada keasaman tanah (pH) sekitar 4,3-7,4. Tetapi keasaman tanah (pH) optimum utk jahe gajah adalah 6,8-7,0.
  3. Ketinggian Tempat
    1. Jahe tumbuh baik di daerah tropis & subtropis dengan ketinggian 0-2.000 m dpl..
    2. Di Indonesia pada umumnya ditanam pada ketinggian 200 - 600 m dpl.
6. PEDOMAN BUDIDAYA
6.1. Pembibitan Jahe
  1. Persyaratan Bibit Jahe : Bibit berkualitas adalah bibit yg memenuhi syarat mutu genetik, mutu fisiologik (persentase tumbuh yg tinggi), & mutu fisik. yg dimaksud dengan mutu fisik adalah bibit yg bebas hama & penyakit. Oleh karena itu kriteria yg harus dipenuhi antara lain:
    1. Bahan bibit diambil langsung dari kebun (bukan dari pasar).
    2. Dipilih bahan bibit dari tanaman yg sudah tua (berumur 9-10 bulan).
    3. Dipilih pula dari tanaman yg sehat & kulit rimpang tidak terluka atau lecet.
  2. Teknik Penyemaian Bibit : utk pertumbuhan tanaman yg serentak atau seragam, bibit jangan langsung ditanam sebaiknya terlebih dahulu dikecambahkan. Penyemaian bibit dapat dilakukan dengan peti kayu atau dengan bedengan.
    1. Penyemaian pada peti kayu : Rimpang jahe yg baru dipanen dijemur sementara (tidak sampai kering), kemudian disimpan sekitar 1-1,5 bulan. Patahkan rimpang tersebut dengan tangan dimana setiap potongan memiliki 3-5 mata tunas & dijemur ulang 1/2-1 hari. Selanjutnya potongan bakal bibit tersebut dikemas ke dalam karung beranyaman jarang, lalu dicelupkan dalam larutan fungisida & zat pengatur tumbuh sekitar 1 menit kemudian keringkan. Setelah itu dimasukkan kedalam peti kayu. Lakukan cara penyemaian dengan peti kayu sebagai berikut: pada bagian dasar peti kayu diletakkan bakal bibit selapis, kemudian di atasnya diberi abu gosok atau sekam padi, demikian seterusnya sehingga yg paling atas adalah abu gosok atau sekam padi tersebut. Setelah 2-4 minggu lagi, bibit jahe tersebut sudah disemai.
    2. Penyemaian pada bedengan : Buat rumah penyemaian sederhana ukuran 10 x 8 m utk menanam bibit 1 ton (kebutuhan jahe gajah seluas 1 ha). Di dalam rumah penyemaian tersebut dibuat bedengan dari tumpukan jerami setebal 10 cm. Rimpang bakal bibit disusun pada bedengan jerami lalu ditutup jerami, & di atasnya diberi rimpang lalu diberi jerami pula, demikian seterusnya, sehingga didapatkan 4 susunan lapis rimpang dengan bagian atas berupa jerami. Perawatan bibit pada bedengan dapat dilakukan dengan penyiraman setiap hari & sesekali disemprot dengan fungisida. Setelah 2 minggu, biasanya rimpang sudah bertunas. Bila bibit bertunas dipilih agar tidak terbawa bibit berkualitas rendah..Bibit hasil seleksi itu dipatah-patahkan dengan tangan & setiap potongan memiliki 3-5 mata tunas & beratnya 40-60 gram.
  3. Penyiapan Bibit Jahe : Sebelum ditanam, bibit harus dibebaskan dari ancaman penyakit dengan cara bibit tersebut dimasukkan ke dalam karung & dicelupkan ke dalam larutan fungisida sekitar 8 jam. Kemudian bibit dijemur 2-4 jam, barulah ditanam.
6.2. Pengolahan Media Tanam
  1. Persiapan Lahan : utk mendapatkan hasil panen yg optimal harus diperhatikan syarat-syarat tumbuh yg dibutuhkan tanaman jahe. Bila keasaman tanah yg ada tidak sesuai dengan keasaman tanah yg dibutuhkan tanaman jahe, maka harus ditambah atau dikurangi keasaman dengan kapur.
  2. Pembukaan Lahan : Pengolahan tanah diawali dengan dibajak sedalam kurang lebih dari 30 cm dengan tujuan utk mendapatkan kondisi tanah yg gembur atau remah & membersihkan tanaman pengganggu. Setelah itu tanah dibiarkan 2-4 minggu agar gas-gas beracun menguap serta bibit penyakit & hama akan mati terkena sinar matahari. Apabila pada pengolahan tanah pertama dirasakan belum juga gembur, maka dapat dilakukan pengolahan tanah yg kedua sekitar 2-3 minggu sebelum tanam & sekaligus diberikan pupuk kandang dengan dosis 1.500-2.500 kg.
  3. Pembentukan Bedengan : Pada daerah-daerah yg kondisi air tanahnya jelek & sekaligus utk encegah terjadinya genangan air, sebaiknya tanah diolah menjadi bedengan-bedengan engan ukuran tinggi 20-30 cm, lebar 80-100 cm, sedangkan anjangnya disesuaikan dengan kondisi lahan.
  4. Pengapuran : Pada tanah dengan pH rendah, sebagian besar unsur-unsur hara didalamnya, Terutama fosfor (p) & calcium (Ca) dalam keadaan tidak tersedia atau sulit diserap. Kondisi tanah yg masam ini dapat menjadi media perkembangan beberapa cendawan penyebab penyakit fusarium sp & pythium sp. Pengapuran juga berfungsi menambah unsur kalium yg sangat diperlukan tanaman utk mengeraskan bagian tanaman yg berkayu, merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mempertebal dinding sel buah & merangsang pembentukan biji.
    1. Derajat keasaman < 4 (paling asam): kebutuhan dolomit > 10 ton/ha.
    2. Derajat keasaman 5 (asam): kebutuhan dolomit 5.5 ton/ha.
    3. Derajat keasaman 6 (agak asam): kebutuhan dolomit 0.8 ton/ha.
  1. Penentuan Pola Tanaman : Pembudidayaan jahe secara monokultur pada suatu daerah tertentu memang dinilai cukup rasional, karena mampu memberikan produksi & produksi tinggi. Namun di daerah, pembudidayaan tanaman jahe secara monokultur kurang dapat diterima karena selalu menimbulkan kerugian. Penanaman jahe secara tumpangsari dengan tanaman lain mempunyai keuntungan-keuntungan sebagai berikut:
    1. Mengurangi kerugian yg disebabkan naik turunnya harga.
    2. Menekan biaya kerja, seperti: tenaga kerja pemeliharaan tanaman.
    3. Meningkatkan produktivitas lahan.
    4. Memperbaiki sifat fisik & mengawetkan tanah akibat rendahnya pertumbuhan gulma (tanaman pengganggu). Praktek di lapangan, ada jahe yg ditumpangsarikan dengan sayur-sayuran, seperti ketimun, bawang merah, cabe rawit, buncis & lain-lain. Ada juga yg ditumpangsarikan dengan palawija, seperti jagung, kacang tanah & beberapa kacang-kacangan lainnya.
  2. Pembutan Lubang Tanam : utk menghindari pertumbuhan jahe yg jelek, karena kondisi air tanah yg buruk, maka sebaiknya tanah diolah menjadi bedengan-bedengan. Selanjutnya buat lubang-lubang kecil atau alur sedalam 3-7,5 cm utk menanam bibit.
  3. Cara Penanaman : Cara penanaman dilakukan dengan cara melekatkan bibit rimpang secara rebah ke dalam lubang tanam atau alur yg sudah disiapkan.
  4. Perioda Tanam : Penanaman jahe sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan sekitar bulan September & Oktober. Hal ini dimungkinkan karena tanaman muda akan membutuhkan air cukup banyak utk pertumbuhannya.
6.4. Pemeliharaan Tanaman
  1. Penyulaman : Sekitar 2-3 minggu setelah tanam, hendaknya diadakan utk melihat rimpang yg mati. Bila demikian harus segera dilaksanakan penyulaman agar pertumbuhan bibit sulaman itu tidak jauh tertinggal dengan tanaman lain, maka sebaiknya dipilih bibit rimpang yg baik serta pemeliharaan yg benar.
  2. Penyiangan : Penyiangan pertama dilakukan ketika tanaman jahe berumur 2-4 minggu kemudian dilanjutkan 3-6 minggu sekali. Tergantung pada kondisi tanaman pengganggu yg tumbuh. Namun setelah jahe berumur 6-7 bulan, sebaiknya tidak perlu dilakukan penyiangan lagi, sebab pada umur tersebut rimpangnya mulai besar..
  3. Pembubunan : Tanaman jahe memerlukan tanah yg peredaran udara & air dapat berjalan dengan baik, maka tanah harus digemburkan. Disamping itu tujuan pembubunan utk menimbun rimpang jahe yg kadang-kadang muncul ke atas permukaan tanah. Apabila tanaman jahe masih muda, cukup tanah dicangkul tipis di sekeliling rumpun dengan jarak kurang lebih 30 cm. Pada bulan berikutnya dapat diperdalam & diperlebar setiap kali pembubunan akan berbentuk gubidan & sekaligus terbentuk sistem pengairan yg berfungsi utk menyalurkan kelebihan air. Pertama kali dilakukan pembumbunan pada waktu tanaman jahe berbentuk rumpun yg terdiri atas 3-4 batang semu, umumnya pembubunan dilakukan 2-3 kali selama umur tanaman jahe. Namun tergantung kepada kondisi tanah & banyaknya hujan.
  4. Pemupukan :
    1. Pemupukan Organik : Pada pertanian organik yg tidak menggunakan bahan kimia termasuk pupuk buatan & obat-obatan, maka pemupukan secara organik yaitu dengan menggunakan pupuk kompos organik atau pupuk kandang dilakukan lebih sering disbanding kalau kita menggunakan pupuk buatan. Adapun pemberian pupuk kompos organik ini dilakukan pada awal pertanaman pada saat pembuatan guludan sebagai pupuk dasar sebanyak 60 – 80 ton per hektar yg ditebar & dicampur tanah olahan. utk menghemat pemakaian pupuk kompos dapat juga dilakukan dengan jalan mengisi tiap-tiap lobang tanam di awal pertanaman sebanyak 0.5 – 1kg per tanaman. Pupuk sisipan selanjutnya dilakukan pada umur 2 – 3 bulan, 4 – 6 bulan, & 8 – 10 bulan. Adapun dosis pupuk sisipan sebanyak 2 – 3 kg per tanaman. Pemberian pupuk kompos ini biasanya dilakukan setelah kegiatan penyiangan & bersamaan dengan kegiatan pembubunan.
    2. Pemupukan Konvensional : Selain pupuk dasar (pada awal penanaman), tanaman jahe perlu diberi pupuk susulan kedua (pada saat tanaman berumur 2-4 bulan). Pupuk dasar yg digunakan adalah pupuk organik 15-20 ton/ha. Pemupukan tahap kedua digunakan pupuk kandang & pupuk buatan (urea 20 gram/pohon; TSP 10 gram/pohon; & ZK 10 gram/pohon), serta K2O (112 kg/ha) pada tanaman yg berumur 4 bulan. Pemupukan juga dilakukan dengan pupuk nitrogen (60 kg/ha), P2O5 (50 kg/ha), & K2O (75 kg/ha). Pupuk P diberikan pada awal tanam, pupuk N & K diberikan pada awal tanam (1/3 dosis) & sisanya (2/3 dosis) diberikan pada saat tanaman berumur 2 bulan & 4 bulan. Pupuk diberikan dengan ditebarkan secara merata di sekitar tanaman atau dalam bentuk alur & ditanam di sela-sela tanaman.
  5. Pengairan & Penyiraman : Tanaman Jahe tidak memerlukan air yg terlalu banyak utk pertumbuhannya, akan tetapi pada awal masa tanam diusahakan penanaman pada awal musim hujan sekitar bulan September;
  6. Waktu Penyemprotan Pestisida : Penyemprotan pestisida sebaiknya dilakukan mulai dari saat penyimpanan bibit yg utk disemai & pada saat pemeliharaan. Penyemprotan pestisida pada fase pemeliharaan biasanya dicampur dengan pupuk organik cair atau vitamin-vitamin yg mendorong pertumbuhan jahe.
7. HAMA & PENYAKIT
Hama yg dijumpai pada tanaman jahe adalah:
  1. Kepik, menyerang daun tanaman hingga berlubang-lubang.
  2. Ulat penggesek akar, menyerang akar tanaman jahe hingga menyebabkan tanaman jahe menjadi kering & mati.
  3. Kumbang.
  1. Penyakit layu bakeri
    • Gejala: Mula-mula helaian daun bagian bawah melipat & menggulung kemudian terjadi perubahan warna dari hijau menjadi kuning & mengering. Kemudian tunas batang menjadi busuk & akhirnya tanaman mati rebah. Bila diperhatikan, rimpang yg sakit itu berwarna gelap & sedikit membusuk, kalau rimpang dipotong akan keluar lendir berwarna putih susu sampai kecoklatan. Penyakit ini menyerang tanaman jahe pada umur 3-4 bulan & yg paling berpengaruh adalah faktor suhu udara yg dingin, genangan air & kondisi tanah yg terlalu lembab.
    • Pengendalian:
      • jaminan kesehatan bibit jahe;
      • karantina tanaman jahe yg terkena penyakit;
      • pengendalian dengan pengolahan tanah yg baik;
      • pengendalian fungisida dithane M-45 (0,25%), Bavistin (0,25%)
  2. Penyakit busuk rimpang
    • Penyakit ini dapat masuk ke bibit rimpang jahe melalui lukanya. Ia akan tumbuh dengan baik pada suhu udara 20-25 derajat C & terus berkembang akhirnya menyebabkan rimpang menjadi busuk.
    • Gejala: Daun bagian bawah yg berubah menjadi kuning lalu layu & akhirnya tanaman mati.
    • Pengendalian:.
      • penggunaan bibit yg sehat;
      • penerapan pola tanam yg baik;
      • penggunaan fungisida.
  3. Penyakit bercak daun
    • Penyakit ini dapat menular dengan bantuan angin, akan masuk melalui luka maupun tanpa luka.
    • Gejala: Pada daun yg bercak-bercak berukuran 3-5 mm, selanjutnya bercak-bercak itu berwarna abu-abu & ditengahnya terdapat bintik-bintik berwarna hitam, sedangkan pinggirnya busuk basah. Tanaman yg terserang bisa mati.
    • Pengendalian: baik tindakan pencegahan maupun penyemprotan penyakit bercak daun sama halnya dengan cara-cara yg dijelaskan di atas.
7.3. Gulma
Gulma potensial pada pertanaman temu lawak adalah gulma kebun antara lain adalah rumput teki, alang-alang, ageratum, & gulma berdaun lebar lainnya.

7.4. Pengendalian hama/penyakit secara organik
Dalam pertanian organik yg tidak menggunakan bahan-bahan kimia berbahaya melainkan dengan bahan-bahan yg ramah lingkungan biasanya dilakukan secara terpadu sejak awal pertanaman utk menghindari serangan hama & penyakit tersebut yg dikenal dengan PHT (Pengendalian Hama Terpadu) yg komponennya adalah sbb:
  1. Mengusahakan pertumbuhan tanaman yg sehat yaitu memilih bibit unggul yg sehat bebas dari hama & penyakit serta tahan terhadap serangan hama dari sejak awal pertanaman
  2. Memanfaatkan semaksimal mungkin musuh-musuh alami
  3. Menggunakan varietas-varietas unggul yg tahan terhadap serangan hama & penyakit.
  4. Menggunakan pengendalian fisik/mekanik yaitu dengan tenaga manusia.
  5. Menggunakan teknik-teknik budidaya yg baik misalnya budidaya tumpang sari dengan pemilihan tanaman yg saling menunjang, serta rotasi tanaman pada setiap masa tanamnya utk memutuskan siklus penyebaran hama & penyakit potensial.
  6. Penggunaan pestisida, insektisida, herbisida alami yg ramah lingkungan & tidak menimbulkan residu toksik baik pada bahan tanaman yg dipanen ma maupun pada tanah. Disamping itu penggunaan bahan ini hanya dalam keadaan darurat berdasarkan aras kerusakan ekonomi yg diperoleh dari hasil pengamatan.
Beberapa tanaman yg dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati & digunakan dalam pengendalian hama antara lain adalah:.
  1. Tembakau (Nicotiana tabacum) yg mengandung nikotin utk insektisida kontak sebagai fumigan atau racun perut. Aplikasi utk serangga kecil misalnya Aphids.
  2. Piretrum (Chrysanthemum cinerariaefolium) yg mengandung piretrin yg dapat digunakan sebagai insektisida sistemik yg menyerang urat syaraf pusat yg aplikasinya dengan semprotan. Aplikasi pada serangga seperti lalat rumah, nyamuk, kutu, hama gudang, & lalat buah.
  3. Tuba (Derris elliptica & Derris malaccensis) yg mengandung rotenone utk insektisida kontak yg diformulasikan dalam bentuk hembusan dan
    semprotan.
  4. Neem tree atau mimba (Azadirachta indica) yg mengandung azadirachtin yg bekerjanya cukup selektif. Aplikasi racun ini terutama pada serangga penghisap seperti wereng & serangga pengunyah seperti hama penggulung daun (Cnaphalocrocis medinalis). Bahan ini juga efektif utk menanggulangi serangan virus RSV, GSV & Tungro.
  5. Bengkuang (Pachyrrhizus erosus) yg bijinya mengandung rotenoid yaitu pakhirizida yg dapat digunakan sebagai insektisida & larvasida.
  6. Jeringau (Acorus calamus) yg rimpangnya mengandung komponen utama asaron & biasanya digunakan utk racun serangga & pembasmi cendawan, serta hama gudang Callosobrocus.
8. PANEN
  1. Ciri & Umur Panen Jahe: Pemanenan dilakukan tergantung dari penggunaan jahe itu sendiri. Bila kebutuhan utk bumbu penyedap masakan, maka tanaman jahe sudah bisa ditanam pada umur kurang lebih 4 bulan dengan cara mematahkan sebagian rimpang & sisanya dibiarkan sampai tua. Apabila jahe utk dipasarkan maka jahe dipanen setelah cukup tua. Umur tanaman jahe yg sudah bisa dipanen antara 10-12 bulan, dengan ciri-ciri warna daun berubah dari hijau menjadi kuning & batang semua mengering. Misal tanaman jahe gajah akan mengering pada umur 8 bulan & akan berlangsung selama 15 hari atau lebih.
  2. Cara Panen : Cara panen yg baik, tanah dibongkar dengan hati-hati menggunakan alat garpu atau cangkul, diusahakan jangan sampai rimpang jahe terluka. Selanjutnya tanah & kotoran lainnya yg menempel pada rimpang dibersihkan & bila perlu dicuci. Sesudah itu jahe dijemur di atas papan atau daun pisang kira-kira selama 1 minggu. Tempat penyimpanan harus terbuka, tidak lembab & penumpukannya jangan terlalu tinggi melainkan agak disebar.
  3. Periode Panen. : Waktu panen sebaiknya dilakukan sebelum musim hujan, yaitu diantara bulan Juni – Agustus. Saat panen biasanya ditandai dengan mengeringnya bagian atas tanah. Namun demikian apabila tidak sempat dipanen pada musim kemarau tahun pertama ini sebaiknya dilakukan pada musim kemarau tahun berikutnya. Pemanenan pada musim hujan menyebabkan rusaknya rimpang & menurunkan kualitas rimpang sehubungan dengan rendahnya bahan aktif karena lebih banyak kadar airnya.
  4. Perkiraan Hasil Panen : Produksi rimpang segar utk klon jahe gajah berkisar antara 15-25 ton/hektar, sedangkan utk klon jahe emprit atau jahe sunti berkisar antara 10-15 ton/hektar.
9. PASCAPANEN
  1. Penyortiran Basah & Pencucian : Sortasi pada bahan segar dilakukan utk memisahkan rimpang dari kotoran berupa tanah, sisa tanaman, & gulma. Setelah selesai, timbang jumlah bahan hasil penyortiran & tempatkan dalam wadah plastik utk pencucian. Pencucian dilakukan dengan air bersih, jika perlu disemprot dengan air bertekanan tinggi. Amati air bilasannya & jika masih terlihat kotor lakukan pembilasan sekali atau dua kali lagi. Hindari pencucian yg terlalu lama agar kualitas & senyawa aktif yg terkandung didalam tidak larut dalam air. Pemakaian air sungai harus dihindari karena dikhawatirkan telah tercemar kotoran & banyak mengandung bakteri/penyakit. Setelah pencucian selesai, tiriskan dalam tray/wadah yg belubang-lubang agar sisa air cucian yg tertinggal dapat dipisahkan, setelah itu tempatkan dalam wadah plastik/ember.
  2. Perajangan : Jika perlu proses perajangan, lakukan dengan pisau stainless steel & alasi bahan yg akan dirajang dengan talenan. Perajangan rimpang dilakukan melintang dengan ketebalan kira-kira 5 mm – 7 mm. Setelah perajangan, timbang hasilnya & taruh dalam wadah plastik/ember. Perajangan dapat dilakukan secara manual atau dengan mesin pemotong.
  3. Pengeringan : Pengeringan dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan sinar matahari atau alat pemanas/oven. pengeringan rimpang dilakukan selama 3 - 5 hari, atau setelah kadar airnya dibawah 8%. pengeringan dengan sinar matahari dilakukan diatas tikar atau rangka pengering, pastikan rimpang tidak saling menumpuk. Selama pengeringan harus dibolak-balik kira-kira setiap 4 jam sekali agar pengeringan merata. Lindungi rimpang tersebut dari air, udara yg lembab & dari bahan-bahan disekitarnya yg bisa mengkontaminasi..Pengeringan di dalam oven dilakukan pada suhu 50 ° C - 60 ° C. Rimpang yg akan dikeringkan ditaruh di atas tray oven & pastikan bahwa rimpang tidak saling menumpuk. Setelah pengeringan, timbang jumlah rimpang yg dihasilkan
  4. Penyortiran Kering. : Selanjutnya lakukan sortasi kering pada bahan yg telah dikeringkan dengan cara memisahkan bahan-bahan dari benda-benda asing seperti kerikil, tanah atau kotoran-kotoran lain. Timbang jumlah rimpang hasil penyortiran ini (untuk menghitung rendemennya).
  5. Pengemasan : Setelah bersih, rimpang yg kering dikumpulkan dalam wadah kantong plastik atau karung yg bersih & kedap udara (belum pernah dipakai sebelumnya). Berikan label yg jelas pada wadah tersebut, yg menjelaskan nama bahan, bagian dari tanaman bahan itu, nomor/kode produksi, nama/alamat penghasil, berat bersih & metode penyimpanannya.
  6. Penyimpanan : Kondisi gudang harus dijaga agar tidak lembab & suhu tidak melebihi 30 ° C & gudang harus memiliki ventilasi baik & lancar, tidak bocor, terhindar dari kontaminasi bahan lain yg menurunkan kualitas bahan yg bersangkutan, memiliki penerangan yg cukup (hindari dari sinar matahari langsung), serta bersih & terbebas dari hama gudang.

proud of cinta laura

Cinta Laura

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Cinta Laura
Cinta Laura
Latar belakang
Nama lahir Cinta Laura Kiehl
Lahir 17 Agustus 1993 (umur 20)
Bendera Jerman Quakenbrück, Jerman
Jenis Musik Pop/dance, electropop, R&B[1]
Pekerjaan Aktris, penyanyi, penari
Instrumen Vokal
Tahun aktif 2007–sekarang
Perusahaan rekaman Sony Music Indonesia
Agama Islam[2]
Situs resmi cintalaura.blogseleb.com
Cinta Laura [ˈtʃinta ˈlaura] (lahir di Quakenbrück, Jerman, 17 Agustus 1993; umur 20 tahun) adalah aktris dan penyanyi muda Indonesia. Cinta mulai dikenal di masyarakat saat membintangi sinetron Cinderella (Apakah Cinta Hanyalah Mimpi?). Cinta mendapatkan penghargaan SCTV Awards dalam kategori "Aktris Ngetop" pada tahun 2007. Setelah sukses mendapatkan penghargan, ia juga menjadi pemeran utama dalam sinetron keduanya yaitu Upik Abu dan Laura yang diproduksi oleh Sinemart yang ditayangkan di RCTI. Dalam hal ini, Cinta memberikan sesuatu yang baru, yaitu ia merekam sebuah lagu berjudul "You Say Aku" yang juga menjadi soundtrack sinetron keduanya ini. Cinta Laura juga membintangi film layar lebar, Oh Baby yang diproduksi oleh MD Pictures pada tahun 2008. Dalam film tersebut, Cinta diharuskan berakting dan menari. Cinta juga semakin mendalami dunia tarik suara dengan menyanyikan dua lagu dalam soundtrack film ini, "Oh Baby" dan "We Can Do It".
Setelah menjajal kemampuannya dengan belajar olah vokal dan sempat tampil sepanggung dengan Ahmad Dhani menyanyikan lagu "Umbrella" milik Rihanna dalam SCTV Awards, Cinta akhirnya mulai rekaman sebuah lagu bersama Duo Maia dalam lagu "Penghianat Cinta". Album studio pertamanya sendiri yaitu bertajuk Cinta Laura (self titled) dirilis pada tahun 2010, album ini terjual lebih dari 1 juta keping CD. Untuk mempromosikan album ini, Cinta Laura mengeluarkan beberapa single yaitu "Cinta atau Uang", "Shoot Me", dan "Guardian Angel" yang menduduki posisi nomor teratas di beberapa tangga lagu radio dan televisi nasional. Melalui album studio pertamanya ini juga, Cinta memperolah multi platinum awards. Lagu "Cinta atau Uang" sendiri juga merupakan soundtrack film Seleb Kota Jogja (SKJ) yang juga ia bintangi pada tahun 2010.
Tak hanya mengutamakan dunia hiburan, setelah lulus bersekolah di Jakarta International School dan mendapatkan nilai A, ia melanjutkan studinya di Columbia University, Amerika. Untuk menyukseskan karier Cinta Laura dalam industri musik, ia berduet dengan Guy Sebastian, penyanyi Australia dalam lagu "Who's That Girl" yang dirilis pada tahun 2011. Album studio kedua Cinta Laura sendiri yaitu Hollywood Dreams dirilis pada tahun 2012, dalam album ini terdapat dua single andalannya yaitu "Tulalit" dan "All of My Life". Selain itu, ia juga membintangi sebuah film hollywood berjudul After the Dark yang dirilis pada tahun 2013 dan ditayangkan di seluruh bioskop dunia. Saat liburan dari kuliahnya di Amerika, Cinta juga tampil dalam beberapa acara televisi, khususnya Yuk Keep Smile, TransTV.

Biografi

1993—2006: Masa kecil dan awal karier

Cinta Laura pemenang SCTV Awards 2007.
Cinta Laura Kiehl lahir pada 17 Agustus 1993 di Quakenbrück, Jerman. Ibunya bernama Herdiana, S.H. dan ayahnya bernama Michael Kiehl, warga negara Jerman. Saat masih kanak-kanak Cinta gemar menyiram tanaman, bermain perosotan, dan berenang di sungai yang letaknya tak jauh dari rumahnya.[3] Dari kecil hingga remaja ia tinggal di luar Indonesia karena mengikuti ayahnya yang bekerja sebagai General Manager “Hotel Grand Hyatt”. Karena lahir dan dibesarkan di luar negeri, Cinta memiliki keunikan dibandingkan artis Indonesia pada umumnya. Logat dan aksen bicaranya seperti percampuran antara bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.[4] Ciri khas inilah yang membuat sosoknya lebih mudah dikenal. Kariernya di industri hiburan–seperti kebanyakan selebritas lainnya–berawal dari dunia model. Saat masih berusia 13 tahun, ia menjadi salah satu finalis "Top Model" 2006. Setelah mengikuti proses seleksi, ia dinyatakan menang.[5]
Cinta memulai debutnya di dunia hiburan setelah menjadi finalis Top Model 2006.[6] Salah seorang juri ajang pemilihan tersebut adalah Sanjay Maulani, seorang casting direktur di MD Entertainment. Ia pun langsung ditawari untuk membintangi sinetron. Akhirnya Cinta menerima tawaran untuk menjadi bintang utama dalam sinetron Cinderella (Apakah Cinta Hanyalah Mimpi?) produksi MD Entertainment. Empat bulan pertama, di samping berlatih akting, Cinta mendapat kursus bahasa Indonesia karena ia kurang lancar dalam berbahasa Indonesia.[7] Setelah sukses membintangi sinetron Cinderella, ia meraih penghargaan "Aktris Ngetop" pada ajang SCTV Awards 2007. Ia menyisihkan para nominator lain, yaitu Marshanda, Shireen Sungkar, dan Nia Ramadhani.[5]

2008—2009: Oh Baby

Setelah berduet dengan Ahmad Dhani menyanyikan lagu "Umbrella" milik Rihanna pada satu ajang penghargaan yang diselenggarakan salah satu televisi swasta yaitu SCTV Awards 2007,[8] kini Cinta Laura didaulat untuk menyanyikan theme song sinetron yang dia bintangi yaitu Upik Abu dan Laura yang berjudul You Say Aku.[9] Lagu ini menjadi hits juga dan tempo yang up-beat untuk dance. Cinta Laura juga pemeran utama dalam sinetron ini yang berperan sebagai Laura, gadis yang kaya dan sombong.
Juli 2008, Cinta tersangkut masalah sampai ke pengadilan dengan MD Entertainment [7]. Rumah produksi ini menggugat Cinta yang dianggap menyalahi kontrak kerja. Setelah menjalani beberapa kali sidang, akhirnya pertengahan Desember 2008 pengadilan memutuskan pihak Cinta bersalah dan harus menanggung ganti rugi materiil dan non materiil sebesar Rp1.716.406.000.[7] Namun, ia diberi pilihan: membayar denda atau membereskan pekerjaan yang tersisa. Cinta akhirnya memilih menuntaskan kewajiban, meski tetap mengajukan banding.[5]
Pada Agustus 2008, Cinta Laura main sebagai pemeran utama dalam film pertamanyanya Oh Baby[10] yang bercerita tentang seorang gadis miskin yang cantik dan bercita-cita ingin menjadi penari. Di sini ia berperan pula bersama Randy Pangalila, Tio Pakusadewo & Ridwan Ghani. Untuk soundtracknya kali ini Cinta Laura juga menyumbangkan suaranya dalam lagu Oh Baby dan We Can Do It. Lagu ini bernuansa pop-dance yang memang seperti ciri khas Cinta Laura yang sedikit unik dengan campuran bahasa logatnya bahasa Indonesia-Inggris[11][12]
Setelah membintangi sinetron Upik Abu dan Laura, Cinta Laura juga membintangi sinetron Air Mata Cinta yang ditayangkan di stasiun tv RCTI[13], ia juga terus mengembangkan karier di panggung tarik suara. Bahkan Duo Maia, grup artis perempuan yang beranggotakan dua wanita ini mengajak Cinta berkolaborasi bersama dalam singel Penghianat Cinta. Cinta tak berhenti sampai di situ, album OST Beat Hits yang dirilis tahun yang sama memuat duet antara Cinta dan Afgan dalam lagu "Let’s Get The Beat" yang didaur ulang.[5][14]

2010: Cinta Laura (self-titled)

Pada awal 2010, hakim berpihak pada Cinta. Putusan pengadilan banding di Pengadilan Tinggi Jakarta memenangkan Cinta dalam perselisihan tersebut. Pengadilan Tinggi memutuskan gadis bertampang Indonesia itu tak menyalahi kontrak kerja, serta tidak harus membayar denda. Selain itu, kegemaran Cinta dalam menari membuatnya didapuk jadi ikon acara Dance Off di AXN Asia pada akhir Januari 2010.[7][5]
Pada bulan Februari, setelah merilis lagu Cinta Atau Uang pada akhir tahun 2009 lalu, Cinta Laura merilis album studio pertamanya bertajuk Cinta Laura (self-titled) dengan single hitsnya yaitu Cinta atau Uang yang juga merupakan soundtrack dalam film "Seleb Kota Jogja (SKJ)", film yang juga dibintanginya.[15] Di sini Cinta tetap mengedepankan irama beat dan mengandung lagu jenis electropop. Kegemarannya akan tarian/dance ia maksimalkan dalam videoklip. Bahkan ia membuat audisi pencarian untuk dancer-nya dalam pembuatan video klip Cinta Atau Uang dan single lannya juga dalam konsernya. Album baru yang ia rilis mendapat sambutan hangat, terbukti lagu andalan Cinta mencapai posisi utama tangga lagu nasional di stasiun televisi dan radio. Penjualannya album baru Cinta juga bekerja sama dengan salah satu restoran cepat saji yang terkenal di Indonesia yaitu "KFC".[5] Dalam album ini Cinta Laura juga memasukkan single yang telah dirilisnya terlebih dahulu sebagai soundtrack film atau sinetron misalnya Oh Baby, You Say Aku, dan We Can Do It.[15]
Cinta Laura mendapatkan “Platinum Award” atas penjualan albumnya.
Setelah dua minggu perilisan album Cinta Laura dan terjual 100.000 keping CD, ia mendapatkan penghargaan “Platinum Award”.[16][17][18] Setelah itu Cinta Laura merilis single keduanya yang bertajuk Shoot Me. Lagu ini berjenis musik electropop yang enak didengar, lagu untuk dance, selain itu liriknya juga mudah dihafal. Lagu ini juga sukses di pasaran walaupun tidak sesukses single pertamanya Cinta Atau Uang. Dalam video klip kali ini Cinta Laura berperan seperti "Angelina Jolie" dan juga mengajak dancer-nya dalam pembuatan video klinya.[19]
Akhir tahun ini Cinta laura akan meninggalkan Indonesia karena memilih melanjutkan kuliah di luar negeri, Amerika Serikat. Tetapi jelang keberangkatan ke Amerika pada akhir tahun ini, Cinta menyempatkan diri melakukan syuting video klip terakhirnya dalam album bertajuk Cinta Laura yang berjudul Guardian Angel. Melalui single terbarunya, Cinta meraih prestasi mengagumkan karena hanya dalam waktu empat bulan, albumnya telah laris terjual 750 ribu kopi. Lagu kali ini berjenis musik pop-ballad yang slow . Dalam video klip ini Cinta Laura berperan seperti putri yang bahagia karena telah mempertemukan seorang angel/ peri penjaganya yang sesuai lirik dan lagunya yang slow.[20]
Cinta Laura pun sudah siap untuk hidup mandiri. Artis cantik ini mulai bersiap meninggalkan Indonesia untuk hidup sendiri di luar negeri mulai pertengahan tahun ini. Gadis belia dengan penghargaan "multi-platinum" album ini berencana akan kuliah di salah satu universitas di Amerika.[21][22] Berkat penjualan album-nya yang telah dirilis awal tahun lalu yaitu melebihi 1 juta keping, maka ia mendapat 12× Platinum.[23]

2011—sekarang: Awal karier Internasional

Untuk menyukseskan kariernya dalam bidang musik di Internasional, akhir Januari 2011, Cinta Laura kali ini akan berkolaborasi dengan Guy Sebastian, pemenang Australian Idol 2003 dalam lagu Who's That Girl, lagu ini menduduki chart 1 di beberapa tangga lagu Australia dan Selandia Baru.[24][25] Guy sangat senang dengan adanya kesempatan ini serta berharap lagu ini bisa dinikmati oleh pendengar di Asia khususnya Indonesia.[26][27]
Pada 24 April 2011, Cinta Laura berduet dengan Inul Daratista menyanyikan lagu Cinta Mati 2 dimana lagu ini berjenis musik berbeda dengan apa yang biasa Cinta Laura (electropop) dan Inul (dangdut) bawakan. Diiringi dengan musik orkestrasinya “Aminoto Kosin Orchestra” dalam acara “Harmoni: Perempuan Indonesia” yang ditayangkan di stasiun televisi SCTV.[28][29] Setelah melaksanakan ujian nasionalnya, akhirnya Cinta Laura tahun ini lulus dari sekolahnya dengan nilai A dan masuk dalam 10 besar lulusan terbaik. Hal itu membuahkan hasil, tahun ini ia dipilih sebagai ikon remaja sukses dalam “Be A Champion In Your Life” yang mana digelar oleh James Gwee.[30]
Pada akhir bulan Juni 2011, Cinta Laura sedang shooting selama tujuh minggu untuk membintangi sebuah film Hollywood yang juga bekerja sama dengan SCTV[31] yaitu The Philosophers yang pengerjaannya melibatkan bintang internasional dan diputar di seluruh bioskop dunia. Melalui casting untuk film The Philosophers dengan dua artis Indonesia lainnya, akhirnya ia terpilih. Pemainnya sendiri berasal dari Australia dan Inggris, salah satu diantaranya adalah bintang film Harry Potter, Bonnie Wright, yang berperan sebagai pacar Harry Potter.[32] Cinta pun merasa mendapat kejutan besar dengan kesempatan itu, dimana ia akan memerankan tokoh Utami.[33] Film yang disutradarai oleh John Huddles dan diproduseri oleh George Zakk ini dipastikan tak mengkhawatirkan studi lanjutannya di Amerika Serikat yang ditempuh dalam akhir Agustus.[34][35]
Pada awal Januari 2012, Cinta Laura telah merekam dua lagu di Los Angeles untuk album keduanya yang dirilis pada Juli 2012.[36] Singel pertamanya, telah dirilis pada 9 Mei 2012 yang berjudul "Tulalit" yang menampilkan Rayi (anggota grup musik RAN) sebagai rapper dalam lagu barunya.[37]
Sukses dengan album pertamanya yang dirilis pada tahun 2010 lalu, akhirnya Cinta Laura kembali merilis album studio keduanya yang bertajuk “Hollywood Dreams” pada 16 Juli 2012. Album ini berisikan 11 lagu dan kebanyakan bergenre pop dance.[38] Pulang ke Indonesia selain untuk promo album barunya, Cinta Laura juga sempat kembali ke Los Angeles beberapa hari untuk mengikuti Congress of Indonesian Diaspora yang diundang oleh Kedutaan besar Republik Indonesia di Amerika.[39] Cinta juga diminta menjadi duta pariwisata Bali Utara oleh Bupati Buleleng.[40] Selain itu, Cinta Laura terus mengkampanyekan berbagai budaya dan wisata yang terdapat di sana. Selama menuntut ilmu di Amerika pun, ia terus mengenalkan budaya Indonesia secara keseluruhan, tak hanya Bali, seperti Daerah Istimewa Yogyakarta yang terkenal dengan warisan leluhurnya yaitu Candi Borobudur dan Prambanan.[41]
Cinta Laura juga membangun sebuah bisnis fashion baru dengan brand yang diambil dari inisial namanya sendiri, CLK. Hadirnya CLK diakui Cinta terinspirasi dari selebriti dunia yang mempunyai bisnis sendiri.[42] Barang yang masuk dalam fashion line Cinta meliputi hand bag, tas dan aksesoris. Tidak hanya dirilis di Indonesia, fashion line milik Cinta Laura sudah mendapat hak copyright di lima negara, yakni Singapura, Indonesia, Malaysia, Thailand dan Brunei Darussalam.[43]
Untuk mempromosikan album studio keduanya, Hollywood Dreams, dia juga memperkenalkan single kedua dari album ini yang berjudul “All of My Life”. Pemilihan single “All of My Life” merupakan hasil polling bersama dengan para penggemarnya.[44] Untuk mengisi liburan dari studinya di Amerika Serikat, ia mengisi sejumlah acara televisi pada waktu ramadhan di Indonesia tahun 2013.[45] Setelah hampir tiga tahun lamanya, film hollywood (The Philosopher) yang juga dibintangi Cinta Laura akan rilis di Amerika pada 15 April 2014 mendatang. Tak hanya itu, film tersebut juga mengubah judulnya menjadi After the Dark.[46]
Tidak hanya menyukseskan dunia hiburan di Indonesia maupun internasional, serta bisnis fashion clothing-nya yang telah mendapatkan hak copyright di lima negara, ia juga membuktikan keseriusannya dalam dunia pendidikan, ia membuktikan bahwa pendidikan adalah nomor satu. Setelah mendapatkan nilai sempurna untuk tugas kuliahnya, kali ini Cinta terdaftar menjadi asisten dosen untuk perkuliahan di Columbia University.[47] Selain itu, Cinta mengaku tidak mengetahui banyak tentang pendidikan di Indonesia, namun untuk membuktikan cintanya pada Indonesia dan kepeduliannya pada pendidikan, dengan adanya yayasan yang dimiliki oleh keluarga Cinta yaitu Soekarseno Peduli, ia menyumbangkan dana tersebut untuk operasional pendidikan, seperti gedung sekolah.[48] Terbukti dia mendirikan sekolah di Bilangan, Bogor bagi anak-anak yang tinggal di sekitar itu.[49] Cinta berharap, apa yang telah dilakukan yayasan keluarganya dapat membuat pemerintah sadar bahwa masih banyak sekolah-sekolah yang butuh perhatian.[50]

Filmografi

Film
Tahun Judul Peran Produksi
2008 Oh Baby Baby MD Entertainment
2010 Seleb Kota Jogja (SKJ) Gadis Starvision Plus
2013 After the Dark Utami An Olive Branch Productions / SCTV
Sinetron
Tahun Judul Peran Produksi Episode
2007 Cinderella (Apakah Cinta Hanyalah Mimpi?) Cinta MD Entertainment 324 Eps.
2008 Upik Abu dan Laura Laura Sinemart 110 Eps.
2009 Air Mata Cinta Cinta Sinemart 53 Eps.
2012 Mimo Ketemu Poscha Cinta Sinemart 1
2012 Kutunggu Kau di Pasar Minggu Carine Sinemart 11

Diskografi

Album

Tahun Judul Single Penjualan Sertifikat Sampul
2010 Cinta Laura
  • +1.000.000 kopi[51]
Cinta.jpg
2012 Hollywood Dreams
  • +1.000.000 kopi[55]

Hollywood Dreams.jpg

Singel bersama

Tahun Judul Album
2009 Penghianat Cinta Sang Juara
oleh Duo Maia
2009 Let’s Get The Beat Ost. Beat Hits
bersama Afgan
2011 Who’s That Girl Twenty Ten
oleh Guy Sebastian

Nominasi dan penghargaan

Tahun Penghargaan Kategori Hasil
2007 Finalis Top Model Model[7] Menang
SCTV Awards 2007 Aktris Ngetop[5] Menang
Majalah Gadis Breakthrough Awards Menang
Panasonic Awards 2007 Aktris Panasonic Awards[56] Nominasi
2008 Tabloid Gaul Aktris Terbaik[57] Menang
Majalah Trax Menang
Tabloid Bintang Menang
Majalah Teen Menang
Majalah Gadis Menang
Majalah Hai Menang
I-Gossip Artis Paling Berpengaruh Menang
Indonesia Kids Choice Awards 2008 Penyanyi Wanita Terfavorit[58] Nominasi
Aktris Terfavorit[58] Menang
Indonesian Star Wannabe Award[58] Nominasi
2009 Anugerah Planet Muzik 2009 Persembahan Vokal Terbaik Dalam Lagu (Artis Baru Wanita) — Oh Baby[59] Nominasi
Indonesia Kids Choice Awards 2009 Aktris Terfavorit[60] Nominasi
2010 AXN Asia Icon Dance Off AXN[61][62] Menang
Indonesia Kids Choice Awards 2010 Penyanyi Wanita Terfavorit[58] Nominasi
Aktris Terfavorit[58] Nominasi
Indonesian Star Wannabe Award[63] Menang
2011 SCTV Music Awards 2011 Lagu Paling Ngetop — Guardian Angel[64] Nominasi
Album Paling Ngetop — Cinta Laura[65] Nominasi
Champion Teens Icon Remaja Sukses (Be A Champion In Your Life)[66][67] Menang
Anugerah Musik Indonesia 2011 Karya Produksi Dance/Dance Electronic Terbaik — Cinta Atau Uang[68] Menang
FTV Awards 2011 Theme Song Terfavorit — Cinta Atau Uang[69] Nominasi
Indonesia Kids' Choice Awards 2011 Penyanyi Wanita Terfavorit[70] Nominasi